REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat satu oramh menjadi korban tertimpa rumahnya yang ambruk akibat gempa, Senin (21/11/2022). Ketua PMI Cianjur Ahmad Fikridi Cianjur mengatakan masih melakukan pendataan terkait jumlah korban yang timbul.
PMI masih berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menurunkan alat berat guna mengevakuasi korban. "Ada laporan puluhan rumah rusak dan baru ada laporan satu orang korban tertimpa rumahnya," kata Fikri.
Namun sejauh ini, ia belum mendapatkan laporan terkait adanya korban jiwa. Adapun PMI bersama instansi terkait saat ini terus melakukan upaya penanggulangan bersama.
"Penanganan ada beberapa titik, termasuk juga ada longsor di wilayah Cugenang, arus dari Cianjur ke Puncak Cipanas arah Bogor, arus tertutup total," katanya.
Gempa tersebut terjadi pada pukul 13.21 WIB di titik koordinat 6.84 LS, 107.05 BT, sebelah barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dampak dari gempa itu pun menimbulkan kerusakan di sejumlah bangunan yang ada di Kabupaten Cianjur. Foto-foto dan video kerusakan bangunan warga pun tersebar di media sosial.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa itu juga terasa di wilayah Bandung Raya, Sukabumi, Garut, Jakarta, hingga Tangerang. Namun gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami karena gempa terjadi di daratan.