Ahad 20 Nov 2022 15:25 WIB

Sandiaga: Rekor, 800 Juta Wisatawan Domestik Tahun Ini

Menparekraf Sandiaga Uno sebut tahun ini pemerintah telah mencetak 800 juta wisatawan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno sebut tahun ini pemerintah telah mencetak 800 juta wisatawan.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno sebut tahun ini pemerintah telah mencetak 800 juta wisatawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan jumlah pergerakan wisatawan domestik sudah memecahkan 'all time record’ atau puncak tertinggi pada 2022 saat G20. Adapun pencapaian itu sangat membanggakan karena terwujud pada masa pandemi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pada tahun ini, Indonesia telah memecahkan ‘all time record’ dengan lebih dari 800 juta pergerakan wisatawan domestik.

Baca Juga

“Sektor pariwisata Indonesia terus bertumbuh, meski di tengah bayang-bayang resesi ekonomi global. Adanya pencapaian tadi, mendapat tantangan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk mendatangkan 1,4 miliar wisatawan di Tanah Air pada 2023,” ujarnya, Ahad (20/11/2022).

Kendati harus mencapai angka kunjungan turis hampir dua kali lipat dari tahun ini, Sandiaga meyakin dapat meraihnya terutama karena Covid-19 sudah terkendali dengan kian masifnya vaksinasi. Menurut Sandiaga sektor pariwisata akan turut mendukung target Indonesia mencapai net zero emission.

Secara bertahap, kendaraan yang mengangkut wisatawan di kawasan pariwisata akan dialihkan ke motor listrik atau mobil listrik. "Kami bisa menawarkan beberapa destinasi yang semula menggunakan bahan bakar fosil untuk dikonversi ke energi baru terbarukan," ujar dia.

Adapun konsep transisi energi ini juga telah dibahas dalam Global Tourism Forum sebagai bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Negara-negara anggota G20 tengah menghimpun dana 200 miliar dolar AS untuk mendukung pariwisata berkelanjutan guna menekan dampak perubahan iklim.

Sandiaga menuturkan Indonesia membidik enam sampai delapan miliar dolar AS dari pengumpulan dana itu. Adapun pendanaan tersebut bakal dipakai untuk mengkonversikan kendaraan konvensional ke listrik serta membangun infrastruktur pariwisata hijau.

Pada tahap awal, konversi kendaraan listrik di destinasi wisata akan berlaku di ITDC, Nusa Dua, Bali. Pada 2030, Sandiaga menargetkan area Nusa Dua sudah bebas dari kendaraan berbahan bakar minyak.

Secara simultan, kebijakan yang sama akan berlaku di Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur, dan Likupang sebagai lima destinasi wisata super-prioritas.

Salah satu hasil konkret dari keberhasilan Presidensi Indonesia dalam G20 2022 disetujuinya mekanisme pandemic fund pencegahan, persiapan, dan respons bagi ancaman pandemi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement