REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Bupati Sumenep Achmad Fauzi menyebutkan angka pengangguran terbuka di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, turun dari 2,84 persen pada 2020 menjadi 2,31 persen pada 2021. "Penurunan ini terjadi karena program yang selama ini dicanangkan oleh Pemkab Sumenep berpihak pada penyerapan tenaga kerja," katanya di Sumenep, Jawa Timur, Jumat.
Fauzi menjelaskan program Pemkab Sumenep dalam dua tahun terakhir ini menekankan pada upaya penciptaan lapangan kerja mandiri warga melalui berbagai jenis usaha.
Di bidang pemerintahan, sebagian besar proyek digelar dengan sistem peran aktif masyarakat atau swakelola, sehingga serapan tenaga kerja bagi warga sekitar semakin meluas.
Fauzi menuturkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran terbuka Kabupaten Sumenep pada 2020 sebesar 2,84 persen dan pada 2021 sebesar 2,31 persen.
Oleh karena itu, kata bupati, Pemkab Sumenep kini terus melakukan berbagai upaya menekan tingkat pengangguran terbuka. Rendahnya tingkat pengangguran itu berdampak terhadap angka kemiskinan dan indeks pembangunan manusia.
Perangkat daerah juga dituntut untuk berkolaborasi dan bersinergidengan berbagai pihak, untuk berbuat bersama membangun Kabupaten Sumenep, dalam memberikan layanan optimal mendukung pelaksanaan perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat.
"Pemerintah daerah terus memfasilitasi ketersediaan dan kebutuhan tenaga kerja untuk menekan tingkat pengangguran terbuka pada tahun-tahun mendatang," katanya.
Selain menerapkan kebijakan yang berpotensi membuka akses lapangan kerja, Pemkab Sumenep juga rutin menggelar bursa kerja dengan melibatkan sejumlah perusahaan di Jawa Timur. Salah satunya seperti yang digelar pada 16 November 2022.
Fauzi menjelaskan bursa kerja yang digelar di Gedung Korpri Sumenep itu bentuk komitmen menekan angka pengangguran di Kabupaten Sumenep, sehingga pengangguran menurun dari tahun ke tahun. Bursa kerja itu melibatkan sebanyak 21 perusahaan, terdiri atas 10 perusahaan dari luar daerah dan 11 perusahaan dari Kabupaten Sumenep, termasuk empat instansi pemerintah.
"Sebanyak 120 lowongan kerja diumumkan pada bursa kerja itu, dan kami berharap masyarakat Sumenep yang membutuhkan pekerjaan bisa memanfaatkan informasi tersebut," katanya.