Kamis 17 Nov 2022 15:42 WIB

Keluhkan Pusing dan Mual, Belasan Siswi SMP Keracunan Risol 

Jajanan risol tersebut mereka beli dari koperasi siswa.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Dua siswa yang diduga keracunan jajanan. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Dua siswa yang diduga keracunan jajanan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sebanyak 16 siswi SMPN 1 Tukdana Kabupaten Indramayu diduga mengalami keracunan usai memakan jajanan risol. Mereka pun dilarikan ke puskesmas setempat untuk mendapat perawatan.

Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif melalui Kasi Humas Polres Indramayu, Iptu Didi Wahyudi, menjelaskan, peristiwa itu bermula saat belasan siswi tersebut memakan jajanan risol, Rabu (16/11). Jajanan tersebut mereka beli dari koperasi siswa.

"Sebanyak 16 siswa mengeluhkan kepala pusing dan perut mual terasa mau muntah setelah memakan jajanan risol, yang dibeli di Koperasi Siswa SMPN 1 Tukdana," kata Didi, Kamis (17/11).

Belasan siswi yang diduga mengalami keracunan makanan itu kemudian dilarikan ke Puskesmas Tukdana dan ke Puskesmas Kerticala untuk mendapatkan perawatan.

Setelah mendapatkan perawatan dari Puskesmas Tukdana, sebanyak sepuluh siswi yang diduga mengalami keracunan makan itu diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Mereka dinyatakan sudah pulih untuk selanjutnya dilakukan observasi di rumah oleh orang tua masing-masing.

Sedangkan dari enam siswi yang dirawat di Puskesmas Kerticala, hanya satu orang yang diperbolehkan pulang. Sedangkan lima siswi lainnya, masih menjalani perawatan sampai sore harinya.

"Sampai Rabu (16/11/2022) pukul 17.30 WIB, seluruh korban sudah dipulangkan dari puskesmas," kata Didi.

Didi mengatakan, berdasarkan keterangan pengelola koperasi sekolah, jajanan risol yang dijual di koperasi sekolah merupakan titipan dari warga setempat. Penitipan penjualan jajanan risol itu sudah berlangsung enam bulan, bersama-sama jajanan lainnya seperti sate usus, sate otak, telur puyuh dan baso goreng.

"Kejadian siswi yang diduga keracunan makanan baru sekarang terjadi," kata Didi.

Didi mengatakan, pihaknya melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut. Pihaknya pun sudah meminta keterangan dari pembuat jajanan itu dan menunggu hasil uji laboratorium. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement