Selasa 15 Nov 2022 20:12 WIB

Gelar Silaturahim, Warga Perantau Tanah Datar Sumbar Bahas soal Hak Ulayat

Warga perantau Tanah Datar membahas beragam persoalan yang dihadapi

H. Osri, SE,  M. Ikom, Ketua Panitia Silaturahmi Akbar KKDT LnT Jabodetabek
Foto: istimewa
H. Osri, SE, M. Ikom, Ketua Panitia Silaturahmi Akbar KKDT LnT Jabodetabek

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Setelah empat tahun vakum karena pandemi Covid 19, Kerukunan Keluarga Kabupaten Tanah Datar Luhak nan Tuo (KKDT LnT) menggelar Silaturahmi Akbar untuk wilayah Jabodetabek. Acara ini dihadiri para tokoh nasional yang berasal dari daerah yang berada di Sumatera Barat ini.

KKTD LnT Jabodetabek  merupakan tempat berhimpun bagi seluruh perwakilan dari Ikatan Keluarga Kenagarian se-Tanah Datar karena di dalam kepengurusannya KKTD Jabodetabek diisi oleh perwakilan dari Ikatan Keluarga Nagari se Jabodetabek.

Acara yang digelar pada Ahad (13/11) di GSG Senanyan itu mengambil tema “Satitiak Jadikan Lauik, Sakapa Jadikan Gunuang, Alam Takambang Jadi Guru”.

Menurut Ketua panitia penyelenggara H. Osri, SE, M. Ikom, acara ini dibuat secara khusus setelah empat tahun tidak bisa bertemu secara fisik. Ia mengatakan banyak warga Tanah Datar di Jabodetabek yang menginginkan adanya silaturahim ini.

“Pada kesempatan silaturahmi ini tidak hanya ajang melepas kangen, melainkan juga kita membahas persoalan-persoalan yang dihadapi warga di sana seperti permasalahan Hak Ulayat,” kata Osri.

Hak ulayat adalah kewenangan, yang menurut hukum adat, dimiliki oleh masyarakat hukum adat atas wilayah tertentu yang merupakan lingkungan warganya.

Dalam hal ini, kata dia, kewenangannya memperbolehkan masyarakat untuk mengambil manfaat dari sumber daya alam, termasuk tanah, dalam wilayah tersebut bagi kelangsungan hidupnya.

“Masyarakat dan sumber daya yang dimaksud memiliki hubungan secara lahiriah dan batiniah turun temurun dan tidak terputus antara masyarakat hukum adat tersebut dengan wilayah yang bersangkutan,” tuturnya.

Lebih lanjut dijelaskan Osri, permasalahan hak ulayat ini tidak bisa dilepaskan dari falsafat budaya orang Minang sendiri yaitu Satitiak Jadikan Lauik, Sakapa Jadikan Gunuang, Alam Takambang Jadi Guru.

“Dengan demikian penting untuk membicarakan masalah Hak Ulayat sebagai bentuk ketaatan orang Minang kepada Allah SWT. Alam yang indah dan luas ini merupakan rahmat terbesar yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita, dalam hal ini masyarakat Adat Minang. Untuk itu, rahmat yang sudah diberikan tidak boleh disia-siakan begitu saja,” tutur Osri.

Selain diisi seminar dan pembacaan ayat suci Al Quran, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai acara lainnya seperti Pengukuhan Pengurus masa bakti 2022-2027 dan acara hiburan seperti tari dan lagu Minang, peragaan busana batik Tanah Datar, pakaian adat Tanah Datar, dan juga doorprize Ibadah Umroh.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) RI Afriansyah Noor mengaku berbangga hati bisa turut hadir Bersama-sama dengan seluruh perantau di Silaturahmi Akbar KKTD LnT Jabodetabek.

Afriansyah juga berjanji kepada akan berbuat yang terbaik untuk bangsa Indonesia khususnya Sumatera Barat dan Kabupaten Tanah Datar.“Insyaallah saya akan bawa dan salurkan program-program dari Kemenaker RI untuk pengembangan dan pembangunan Kabupaten Tanah Datar ke depan,” ucap Afriansyah.

Selain Wamenaker RI, sejumlah tokoh penting lainnya yang berasal dari Tanah Datar juga turut hadir antara lain Hj.Mufidah Yusuf Kalla, Astri Asgani (Ketua IJP), Bupati Kab.Tanah Datar Eka Putra,SE,.MM dan Lise Eka Putra (istri), Wakil Bupati Kab.Tanah Datar Richi Aprian, SH, MH dan  Patty Richi Aprian (istri), Ketua DPRD Kab.Tanah Datar H. Rony Mulyadi, SE, DT, dan lain-lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement