REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — IPB University mengumpulkan data dan melakukan pemeriksaan ulang terkait sebab dan apa yang terjadi hingga ratusan mahasiwanya terjerat pinjaman online (pinjol) untuk usaha penjualan online. Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Indah Kusumastuti, menyebutkan ada lebih dari 100 mahasiwa yang terlibat pinjol.
Oleh karena itu, penelusuran dan pemeriksaan ulang itu dilakukan melalui perwakilan dekanat di masing-masing fakultas. “Dan saat ini kami melalui para wakil dekan di setiap fakultas sedang crosscheck satu-satu. Masing-masing yang datanya sudah lengkap, sudah dapat, kita dapat kontaknya itu akan kami telusuri,” kata Yatri kepada wartawan, Senin (14/11/2022).
Di samping itu, Yatri mengimbau kepada seluruh mahasiswa yang merasa menjadi korban kejadian ini untuk melaporkan diri melalui pusat aduan atau help center. Mahasiswa korban juga dapat menghubungi direktorat kemahasiswaan melalui asisten direktur pengembangan karakter, secara langsung.
Banyaknya mahasiswa yang terlibat, kata Yatri, menjadi perhatian IPB University. Menurutnya. pihak kampus juga akan menbantu bagaimana menyelesaikan masalah tersebut. “Maka IPB tentu saja akan membantu menyelesaikan masalah ini. Jadi nanti di situ ada tim yang akan membantu mahasiswa untuk menyelesaikan persoalan ini,” ujarnya. Dia menambahkan, IPB University juga akan melibatkan tim bantuan hukum untuk penyelesaian masalah pinjol yang melibatkan para mahasiswa itu.