Senin 14 Nov 2022 14:43 WIB

Penyelesaian Tol Cibitung-Cilincing Dikejar Hingga Akhir Tahun

PT Pelindo mengejar penyelesaian seksi 4 Tol Cibitung-Cilincing hingga akhir tahun.

Rep: Novita Intan/ Red: Bilal Ramadhan
Warga yang terdampak pembebasan lahan proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing seksi 4 saat menaiki mobil untuk pindah ke tempat hunian sementara di kawasan Semper Timur, Cilincing, Jakarta, Selasa (8/11/2022). PT Pelindo mengejar penyelesaian seksi 4 Tol Cibitung-Cilincing hingga akhir tahun.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga yang terdampak pembebasan lahan proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing seksi 4 saat menaiki mobil untuk pindah ke tempat hunian sementara di kawasan Semper Timur, Cilincing, Jakarta, Selasa (8/11/2022). PT Pelindo mengejar penyelesaian seksi 4 Tol Cibitung-Cilincing hingga akhir tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melalui PT Akses Pelabuhan Indonesia (API) sedang mengejar penyelesaian Seksi 4 jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) sepanjang 7,29 kilometer. Adapun target agar beban jalan Tol Cikampek-Jakarta pada ruas Cibitung-Cilincing berkurang pada Desember 2022 mendatang.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan jika sudah rampung maka jalan Tol Cibitung-Cilincing sejauh 34,77 kilometer ini diperkirakan menjadi tumpuan utama arus barang dari kawasan timur Jakarta.

Baca Juga

“Konstruksi di ruas Tarumajaya-Cilincing ini sedang kami kebut, tinggal sekitar 600 meter,” ujarnya dalam keterbukaan informasi perseroan, Senin (14/11/2022).

Menurutnya di wilayah tersebut terdapat banyak kawasan industri berskala besar, seperti Kawasan Industri Jababeka, MM2100 Industrial Town BFIE, dan Greenland International Industrial Center (GIIC). Bahkan, lebih dari 60 persen barang ekspor melalui Tanjung Priok datang dari hinterland di timur Jakarta.

Arif menyebut selama ini, arus barang dari timur Jakarta menuju Tanjung Priok melalui Tol Cikampek, kemudian masuk ke Jakarta Outer Ring Road (JORR) Seksi E2 dan E3 melalui Simpang Susun (Ramp) Cikunir menuju Cilincing, lalu terhubung ke Tanjung Priok via Seksi N. Dari Ramp Cikunir hingga Tanjung Priok berjarak 18,87 kilometer, sedangkan Cibitung-Cikunir sekitar 14 kilometer.

“Dalam kondisi normal, jalur ini bisa ditempuh dengan waktu sekitar satu jam. Tapi, pada jam-jam sibuk, seperti sore hari, waktu tempuhnya bisa di atas dua jam,” ucapnya.

Sementara itu Direktur API Iwan Ridwan menambahkan nantinya, truk-truk kontainer tak perlu lagi melewati Cibitung-Cikunir-Cilincing, tetapi bisa berbelok ke jalan Tol Cibitung-Cilincing.

Dilihat dari jarak, jalan Tol Cibitung-Cilincing lebih panjang sekitar dua kilometer, namun aksesnya akan jauh lebih lancar dibandingkan Cibitung-Cikunir-Cilincing karena lalu lintasnya tidak akan banyak bercampur dengan kendaraan pribadi.

Pada Oktober 2022, jalan tol tersebut sudah beroperasi sebagian, yakni Seksi 1, 2, dan 3 yang menghubungkan Cibitung-Tarumajaya sejauh 27,5 kilometer.

Presiden Joko Widodo meresmikan Seksi 2 (Telaga Asih-Gabus) sepanjang 10,1 km dan Seksi 3 (Gabus Tarumajaya) sepanjang 14,4 km pada 20 September lalu. Jalan tol Cibitung-Cilincing Seksi 1 (Cibitung-Telaga Asih) sudah beroperasi sejak 31 Juli 2021.

“Pelindo menargetkan pembangunan JTCC tuntas pada akhir November 2022,” ucapnya.

Selain memperlancar arus barang menuju Tanjung Priok, jalan Tol Cibitung-Cilincing akan mengurangi beban jalan Tol Cikampek-Jakarta. Lalu lintas harian (LHR) jalan tol yang sudah beroperasi sejak 19 November 1988 ini sudah sangat tinggi.

Data Jasa Marga menunjukkan lalu lintas harian tertinggi di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek pada semester I 2022 sudah mencapai 443 ribu kendaraan per hari. Sementara itu, LHR tertinggi JORR Seksi E sudah sekitar 110 ribu kendaraan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement