Rabu 09 Nov 2022 23:09 WIB

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Letusan

Status Gunung Semeru masih level III atau siaga.

Gunung Semeru mengeluarkan asap yang tampak dari Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Ahad (5/6/2022). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan Gunung Semeru masih berstatus level tiga atau siaga dan mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Curah Kobokan atau aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak karena berpotensi terdampak perluasan awan panas.
Foto: ANTARA/Seno
Gunung Semeru mengeluarkan asap yang tampak dari Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Ahad (5/6/2022). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan Gunung Semeru masih berstatus level tiga atau siaga dan mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Curah Kobokan atau aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak karena berpotensi terdampak perluasan awan panas.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di permukaan laut (mdpl) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur meluncurkan awan panas letusan pada periode pengamatan gunung api tersebut, Rabu, pukul 12.00-18.00 WIB.

"Berdasarkan laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru yang kami terima bahwa terjadi awan panas letusan sebanyak dua kali dengan amplitudo 28-30 mm," kata Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang di Lumajang, Rabu.

Baca Juga

Selain itu, aktivitas kegempaan Gunung Semeru juga menandai letusan lima kali dengan amplitudo 14-22 mm dan gempa tektonik jauh satu kali dengan amplitudo 25 mm. "Untuk pemantauan secara visual Gunung Semeru tertutup kabut dan asap kawah tidak teramati, kemudian untuk letusan juga tidak teramati," tuturnya.

Dia mengatakan status Gunung Semeru masih level III atau siaga, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, lanjut dia, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Ia juga mengimbau masyarakat tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.

Joko juga meminta masyarakat mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. "Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement