REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN--Warga di Kabupaten Semarang akhirnya bisa menyaksikan fenomena astronomi gerhana matahari total, Selasa (8/11/2022) petang. Warga bisa melihat, meski visualisasinya sempat terhalang mendung, warga Ungaran
Visual bulan mulai terlihat dan tidak tertutup mendung saat gerhana sudah merlewati fase total pukul 18.09 WIB. Namun begitu warga masih dapat menyaksikan proses gerhana hingga akhir fase penumbra.
Salah seorang warga, Nurfaiq (27), mengagatakan, hanya sempat menyaksikan proses fenomena astronomi ini setelah fase gerhana total terlewati hingga fase akhir gerhana.
Karena fase awal penumbra bulan tidak dapat terlihat secara visual, akibat tertutup oleh mendung dan awakn tebal. Selain itu pada awal fase gerhana posisi bulan juga belum terlihat tinggi.
Namun proses berikutnya tetap dapat diamati, karena mendung semakin malam semakin tipis bahkan visual bulan dapat terlihat secara utuh. "Untung meski sempat mendung tidak jadi hujan, jadi masih dapat melihat proses gerhana," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo, Ahmad Syifaul Anam mengatakan fase gerhana bulan total teramati dari Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo pada pukul 18.09 WIB.
Observasi gerhana bjlan total di Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo diikuti oleh kurang lebih 300 orang. Mereka terdiri atas: mahsiswa pegawai, dan msyarakat umum.
Obsevrasi diawali dg show di planetarium utk simulasi dan penjelasan gerhana bulan total, baik dari aspek visual, sains, agama dan mitos. Lalu dilanjutkan dengan observasi menggunakan empat teleskop.
"Menutup rangkaian kegiatan observasi ini dilaksanakan sholat gerhana, oleh seluruh peserta observasi di Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo," tambah Ahmad Syiaful.