Selasa 08 Nov 2022 22:08 WIB

Gubernur Ganjar Pranowo Buka Posko Layanan Pupuk Bersubsidi

Posko layanan dibuka guna memperkecil masaah pupuk yang dihadapi petani

 Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuka posko pelayanan pupuk bersubsidi yang tersebar di 35 kabupaten/kota sebagai bentuk pengawasan agar penyalurannya tepat sasaran sekaligus sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan.  Tampak  Ganjar Pranowo (kanan) melihat-lihat sayuran yang dikembangkan Lumbung Sayur Pondok Makmur di Desa Pondok Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (31/10/2022). Kedatangan Gubernur Jawa Tengah tersebut untuk mengapresiasi peran kelompok tani desa setempat dalam memanfaatkan lahan desa tidak produktif untuk pertanian sayuran sekaligus upaya mendukung program ketahanan pangan keluarga.
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuka posko pelayanan pupuk bersubsidi yang tersebar di 35 kabupaten/kota sebagai bentuk pengawasan agar penyalurannya tepat sasaran sekaligus sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan. Tampak Ganjar Pranowo (kanan) melihat-lihat sayuran yang dikembangkan Lumbung Sayur Pondok Makmur di Desa Pondok Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (31/10/2022). Kedatangan Gubernur Jawa Tengah tersebut untuk mengapresiasi peran kelompok tani desa setempat dalam memanfaatkan lahan desa tidak produktif untuk pertanian sayuran sekaligus upaya mendukung program ketahanan pangan keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuka posko pelayanan pupuk bersubsidi yang tersebar di 35 kabupaten/kota sebagai bentuk pengawasan agar penyalurannya tepat sasaran sekaligus sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan. "Posko pelayanan pupuk bersubsidi ini kami buka untuk memperkecil persoalan pupuk yang dialami petani, terutama dalam hal distribusi," kata Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa.

Ia menyebut pupuk subsidi saat ini jumlahnya terbatas sehingga dirinya terus berkomunikasi dengan Kementerian Pertanian agar bisa menambah kekurangan tersebut. "Maka dalam posisi yang kurang harus didistribusikan kepada seluruh calon penerima itu mestinya ya datanya betul-betul akurat," ujarnya.

Baca Juga

Orang nomor satu di Jateng itu mengajak agar seluruh komponen mau bersinergi mengintegrasikan data sehingga perbedaan harga yang jadi potensi jual beli ilegal bisa diminimalisasi.

Adapun Ganjar menerapkan kebijakan Kartu Tani untuk mengakomodasi para petani yang luasan sawahnya dua hektare ke bawah dan memang berhak menerima pupuk bersubsidi. "Nah kalau mereka nyewa lahan satu hektare, setengah hektare, terus kemudian dikumpul-kumpulkan jadi satu sehingga punya lahan dua puluh hektare, satu-satu unit atau satu nama yang ada di situ kan bisa mengakses pupuk, tapi diakumulasikan sebenarnya ini tidak berhak untuk mendapatkan pupuk subsidi," katanya.

Ganjar berharap seluruh komponen bisa mendukung penambahan alokasi pupuk subsidi agar pemanfaatannya bagi produktivitas petani bisa terasa. "Tapi kalau tidak ya kita harus membuat gerakan semi organik. Kalau kemudian yang lain sudah ada yang organik, itu mesti kita kasih insentif selebihnya dikontrol," ujarnya.

Di sisi lain, Ganjar mengimbau para para penyuluh dan pihak terkait agar memperbaiki data petani sehingga nantinya proses distribusi berjalan dengan baik. "Evaluasi kami ternyata pada saat menyusun rencana definitif kebutuhan kelompok itu tidak presisi, maka saya minta tolong kawan-kawan penyuluh lebih baik, sistem dibangun lebih baik agar kemudian distribusi juga lebih baik," katanya.

Gubernur mengunggah foto dengan keterangan Posko Pelayanan Pupuk Subsidi yang terdiri dari sepuluh slide berisi nomor posko aduan di 35 kabupaten/kota, termasuk posko dari Pemprov Jateng.

Adapun total alokasi untuk lima jenis pupuk yang disubsidi pemerintah di tahun 2022 untuk Jawa Tengah adalah sebanyak 1.567.336,50ton atau naik 10,04 persen dari tahun 2021 sebanyak 1.424.340,50 ton dengan perincian pupuk Urea sebanyak 723.606 ton, SP-36 sebanyak 87.353 ton, ZA sebanyak 139.473 ton, NPK sebanyak 386.716 ton, dan Organik 230.189 ton.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement