Selasa 08 Nov 2022 01:15 WIB

Dinas Kebudayaan Yogyakarta Gelar Festival Sastra

Festival pada tahun ini semakin meriah, karena sudah diselenggarakan secara luring

Pelajar mengikuti kompetisi bahasa dan sastra Jawa 2022 di Taman Pintar, Yogyakarta, Senin (22/8/2022). Kompetisi bahasa dan sastra Jawa dalam bentuk alih aksara dan membaca geguritan yang digagas oleh dinas kebudayaan Yogyakarta dan diikuti ratusan pelajar tingkat SD hingga SMA itu menjadi media pelestarian bahasa, sastra serta aksara Jawa. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Pelajar mengikuti kompetisi bahasa dan sastra Jawa 2022 di Taman Pintar, Yogyakarta, Senin (22/8/2022). Kompetisi bahasa dan sastra Jawa dalam bentuk alih aksara dan membaca geguritan yang digagas oleh dinas kebudayaan Yogyakarta dan diikuti ratusan pelajar tingkat SD hingga SMA itu menjadi media pelestarian bahasa, sastra serta aksara Jawa. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta selama pekan ini menggelar Festival Sastra bertajuk Mulih (pulang) yang diisi dengan berbagai program yang diharapkan dapat menjadi wadah edukasi dan promosi sastra untuk membangun ekosistem sastra di kota tersebut.

"Pada tahun ini, kami mencoba menampilkan kolaborasi sastra dari berbagai elemen, baik dari sastra Jawa maupun sastra Indonesia dengan berbagai sudut pandang," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti di Yogyakarta, Senin (11/7/2022).

Baca Juga

Menurut dia, penyelenggaraan festival pada tahun ini semakin meriah, karena sudah bisa diselenggarakan secara luring, sedangkan pada penyelenggaraan tahun lalu masih digelar secara daring akibat pandemi COVID-19.

Agenda kegiatan Festival Sastra Mulih diawali dengan Panggung Sastra yang digelar di Regol Barat Kepatihan pada Minggu (6/11) malam dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan selama sepekan, di antaranya bincang sastra, angkringan puisi, pameran, workshop menulis, kampung aksara, hingga sastra untuk anak-anak dan kelompok masyarakat lainnya.

?Kami menggandeng berbagai elemen masyarakat, mulai dari dunia usaha, kampus, kelompok Dimas Diajeng Jogja, museum, dan komunitas sastra hingga KAI dalam penyelenggaraan festival ini,? katanya.

Dengan keterlibatan berbagai elemen masyarakat tersebut, diharapkan sastra di Yogyakarta bisa semakin berkembang dan diminati oleh seluruh kelompok masyarakat, bukan hanya sastrawan maupun komunitas sastra.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya saat Bincang Sastra dengan tema sastra Jawa pada Senin (7/11) mengatakan pemerintah daerah mencoba memberikan ruang untuk seluruh kelompok masyarakat dalam memajukan sastra di Yogyakarta.

?Jadi, tidak hanya terbatas untuk warga Kota Yogyakarta saja tetapi seluruh warga di Yogyakarta dapat melebur dalam memajukan sastra, khususnya sastra Jawa,? katanya

Dalam kegiatan yang digelar di salah satu toko buku besar di Yogyakarta tersebut, juga dipamerkan sejumlah koleksi Museum Sonobudoyo yang menunjukkan perkembangan sastra, di antaranya manuskrip Jawa, lontar, dan mesin ketik aksara Jawa. Pameran digelar pada 7-13 November 2022.

Aman berharap kegiatan tersebut menjadi media sosialisasi, khususnya generasi muda untuk mengenal sastra Jawa yang memiliki nilai-nilai falsafah hidup dan masyarakat Yogyakarta tidak kehilangan Jawane.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement