Senin 07 Nov 2022 13:08 WIB

Jokowi Tegaskan Soekarno Penuhi Syarat Gelar Pahlawan Nasional

Masih ada de-soekarnoisasi yang berupaya perkecil peranan dan kehadiran Bung Karno.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo
Foto: tangkapan layar
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan gelar pahlawan nasional yang diberikan kepada Presiden Soekarno telah memenuhi syarat. Ia mengatakan, Bung Karno telah memenuhi syarat setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara.

Jokowi menjelaskan, pada 1986, pemerintah telah menganugerahkan pahlawan proklamator kepada Insinyur Soekarno. Kemudian pada 2012, pemerintah telah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum Insinyur Soekarno.

Baca Juga

“Artinya, Insinyur Soekarno telah dinyatakan memenuhi syarat setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara yang merupakan syarat penganugerahan gelar kepahlawanan,” ujar Jokowi dalam keterangannya yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (7/11/2022).

Ia juga menegaskan kembali sejarah kepahlawanan Bung Karno, terutama terkait Ketetapan MPRS Nomor 33/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Negara dari Presiden Soekarno. Jokowi mengatakan, Ketetapan MPR Nomor 1/MPR/2003 telah menyatakan bahwa TAP MPRS Nomor 33/MPRS/1967 sebagai kelompok ketetapan MPRS yang dinyatakan tidak berlaku lagi dan tidak perlu dilakukan tindakan hukum lebih lanjut, baik karena bersifat final telah dicabut maupun telah dilaksanakan.

Hal ini pun dinilai merupakan bukti pengakuan dan penghormatan negara atas kesetiaan dan jasa-jasa Bung Karno terhadap bangsa dan negara, baik sebagai pejuang dan proklamator kemerdekaan maupun sebagai Kepala Negara saat bangsa Indonesia berjuang membangun persatuan dan kedaulatan negara. “Semoga Tuhan yang Maha Kuasa mempermudah upaya kita untuk melanjutkan nilai-nilai perjuangan para pahlawan demi kemajuan Indonesia,” ucap dia.

Putra Bung Karno, Guntur Soekarnoputra, mengatakan, meskipun Bung Karno telah dianugerahi gelar pahlawan nasional, hingga saat ini masih terjadi proses de-soekarnoisasi yang berupaya memperkecil peranan dan kehadiran Bung Karno. “Saya rasa dengan adanya penegasan dari Bapak Presiden yang tadi, proses de-soekarnoisasi jilid dua ini sedikit banyak bisa kita redam dan sedikit banyak dapat kita lawan dengan lebih kuat,” kata Guntur dalam keterangannya kepada wartawan di Istana Negara.

Guntur menilai, pernyataan Presiden Jokowi menegaskan mengenai sosok Bung Karno yang bersih dan tidak patut dituduh terlibat G30S/PKI. Bung Karno, lanjutnya, justru merupakan seorang patriot sejati.

“Di sini ditegaskan lagi dengan adanya penjelasan dari Bapak Presiden tadi, jelas Soekarno bukan PKI dan Soekarno bukan komunis. Soekarno tetap seorang nasionalis sejati, seorang patriot paripurna,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement