Jumat 04 Nov 2022 22:29 WIB

Ini Kata PT Biotis Soal Vaksin Inavac Dapat EUA

PT Biotis menyebut Inavac jadi bukti Indonesia mampu mengembangkan vaksin Covid-19

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito (ketiga kiri) didampingi Dirut PT Biotis Pharmaceutical Indonesia FX Sudirman (kanan), Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi dan Informasi (IDI) Universitas Airlangga Muhammad Miftahussurur (ketiga kanan), Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Fedik Abdul Rantam (tengah) serta Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Agusdini Banun Saptaningsih (kedua kanan).
Foto: ANTARA/Moch Asim
Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito (ketiga kiri) didampingi Dirut PT Biotis Pharmaceutical Indonesia FX Sudirman (kanan), Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi dan Informasi (IDI) Universitas Airlangga Muhammad Miftahussurur (ketiga kanan), Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Fedik Abdul Rantam (tengah) serta Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Agusdini Banun Saptaningsih (kedua kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin Covid-19 buatan dalam negeri alias vaksin merah putih yaitu Inavac yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga (Unair) dan perusahaan farmasi PT Biotis Pharmaceutical Indonesia telah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat (EUA). PT Biotis mengatakan, proses sebelum mendapatkan EUA tidak mudah dan harus melalui tantangan.

"Vaksin dari PT Biotis dan Unair merupakan satu dari enam platform yang kebetulan dinamakan Vaksin Merah Putih. Capaiannya ini tidak mudah, banyak tantangan, hambatan, godaan," ujar Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, FX Sudirman saat konferensi virtual EUA Vaksin Inavac, Jumat (4/11/2022).

Pihaknya mengakui mungkin banyak godaan yang terjadi seperti bagi dunia usaha atau industri berpikir buat apa capai-capai meneliti dari awal. Karena, dia melanjutkan investor seringkali berpikir lebih baik impor vaksin, kemudian dijual dan selesai.

Namun, dia melanjutkan, berkat komitmen dan tekat yang besar bagi pemegang saham dan pengurus PT Biotis kemudian pihaknya bisa mengembangkan vaksin ini. 

Ia menambahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendampingi dan mengawasi pengembangan vaksin merah putih dan ini sangat menentukan keberhasilan vaksin ini. "Meski tertatih-tatih, tetapi ini momentum sangat baik.  Momentum ini juga menjawab tantangan presiden Joko Widodo yang mengamanatkan atau mendorong untuk kemandirian bidang kesehatan," ujarnya.

Ia menambahkan, acara ini momen penting dan sangat dibanggakan, tak hanya bagi PT Biotis melainkan juga peneliti Unair dan kolaborasi konsorsium merah putih selama hampir 2 tahun ini bekerja keras. Lebih lanjut ia mengakui, pemberian EUA ini sangat penting dan membanggakan bagi bangsa Indonesia karena momentum ini menunjukkan kepada semua pihak dan dunia bahwa anak bangsa mampu membuat vaksin Covid-19 yang dikembangkan mulai dari titik awal.

Yaitu virusnya diisolasi dari pasien di rumah sakit Dr Soetomo dan diisolasi oleh tim peneliti kemudian dilakukan proses yang panjang sehingga PT Biotis bisa mendefinisikan isolat yang ditemukan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement