REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sebagai upaya memberikan pelayanan yang terbaiknya, sekaligus meraih predikat WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi), maka Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah V Makassar terus meningkatkan zone intregritasnya berbasis online.
Kepala Kantor OBU Wilayah V Makassar Agustono mengatakan, bahwa setiap tahun Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengusulkan beberapa unit kerjanya agar mendapatkan predikat WBK dan WBBK (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Dan Kantor OBU Wilayah V Makassar sejak tahun 2019 merupakan salah satu unit kerja yang diusulkan untuk mendapatkan predikat WBK.
“Meskipun hingga tahun 2021 belum berhasil mendapatkan predikat tersebut, kami dari Kantor OBU Wilayah V Makassar tidak patah semangat dan terus meningkatkan zone intregritas berbasis online. Bahkan setiap tahun kami berupaya meningkatkan kinerja sesuai tugas dan fungsinya dalam melakukan pengawasan dan pengendalian,” kata Agustono dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.od, Kamis (3/11/2022).
Dia menambahkan, budaya kerja yang diterapkan dalam pembangunan zona integritas tersebut adalah EWAKO merupakan slogan yang biasa digunakan oleh supporter sepak bola PSM yang dalam bahasa Makassar memilki makna “Berani”. Dan EWAKO ini memiliki kepanjangan “Efektif efisien, Wajar, Akuntabel, Konsisten berkomitmen dan Obyektif”.
Tidak hanya itu, kata Agustono, pada tahun 2022 ini, dalam pembangunan zona integritas menuju WBK, Kantor OBU Wilayah V Makassar membangun portal Pelayanan Terpadu Satu Pintu di mana akses pelayanan dilakukan secara online melalui website www.otban5.com. Portal Pelayanan Terpadu Satu Pintu tersebut dinamai Siri’ na pacce yang dalam bahasa Makassar berarti optimis dan tangguh, merupakan singkatan dari Sistem Informasi Ringkas dan Sarana Pelayanan Cepat.
“Dalam Pelayanan Terpadu Satu Pintu Siri’ na pacce meliputi pelayanan PAS bandara, pelayanan rekomendasi ketinggian bangunan/KKOP (e rekop) serta pelayanan Flight Approval lokal yang saat ini masih dalam proses pengembangan,” kata Agustono.
Dia juga menegaskan, bahwa melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu Siri’ na pacce secara online, maka akan mengurangi pelayanan yang bersifat tatap muka serta pemohon dapat memantau sejauh mana proses permohonannya, sehingga diharapkan mengurangi resiko terjadinya penyimpangan terhadap pelayanan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
