Rabu 02 Nov 2022 12:05 WIB

Video Viral Penghuni Asrama Unand Disuruh Gunting Celana

Ketentuan tata tertib asrama yaitu dengan memakai rok dan tidak boleh memakai celana.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
Kampus Universitas Andalas Padang
Foto: Antara/Ikhwan Wahyudi
Kampus Universitas Andalas Padang

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sebuah rekaman video penghuni asrama di Universitas Andalas, Padang disuruh potong celana viral di sosial media. Dalam rekaman video tersebut, ada dua orang mahasiswi menggunting celana milik mereka sendiri atas perintah pembina asrama.

Pembina asrama menyuruh dua orang mahasiswi tersebut menggunting celananya itu sampai putus sehingga tidak dapat digunakan lagi. "Gunting, gunting, guntinglah. Kamu sendiri yang tidak sayang sama celana kamu. Pokoknya sampai tidak bisa lagi dipakai," begitu suara yang terdengar dari video tersebut.

Pihak Unand melalui keterangan resmi yang diterima Republika pada Selasa (1/11/2022), menjelaskan, kronologinya pada hari Sabtu 29 Oktober 2022, ketika mahasiswa hendak pergi keluar asrama dinilai tidak sesuai dengan ketentuan tata tertib asrama yaitu dengan memakai rok dan tidak boleh memakai celana.

Atas pelanggaran ketentuan tersebut, mahasiswa pembina asrama memerintahkan mahasiswa tersebut untuk menggunting celananya sendiri. Kejadian ini direkam oleh mahasiswa pembina asrama dan disebarkan di kalangan asrama sendiri untuk menimbulkan efek jera bagi mahasiswa lainnya.

Ketika dikonfirmasi kepada mahasiswa yang diperintahkan memotong celananya diakui bahwa benar yang bersangkutan memakai celana panjang, tapi bukan celana jeans sebagaimana yang dilarang dalam Buku Panduan dan Tata Tertib Kehidupan Asrama Mahasiswa Universitas Andalas.

Pada akhirnya semua pihak sepakat untuk saling memaafkan dan setuju untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Para pihak juga menyampaikan bahwa kejadian ini bukan dilatarbelakangi unsur SARA atau diskriminasi atas dasar perbedaan

agama, suku atau ras sebagaimana yang berkembang di media sosial. 

"Melainkan lebih sebagai cara pembinaan antara senior dan junior yang tidak tepat," begitu bunyi keterangan resmi dari pihak Unand.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement