Senin 31 Oct 2022 15:40 WIB

Pemprov Jateng Ajak Anak Muda Jadi Juru Kampanye Cegah Pernikahan Dini

Gubernur Ganjar Pranowo mengajak anak muda jadi juru kampanye cegah pernikahan dini.

Ilustrasi Pernikahan Dini. Gubernur Ganjar Pranowo mengajak anak muda jadi juru kampanye cegah pernikahan dini.
Foto: MGROL100
Ilustrasi Pernikahan Dini. Gubernur Ganjar Pranowo mengajak anak muda jadi juru kampanye cegah pernikahan dini.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengajak anak muda menjadi juru kampanye pencegahan pernikahan dini di kalangan pelajar.

"Kami ada program Ojo Kawin Bocah, ternyata pernikahan dini bisa dikurangi," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai menghadiri Festival Pelajar Nusantara 2022 di Stadion Manahan Solo, Senin (31/10/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan melalui program Merdeka Belajar juga bertujuan untuk memerdekakan diri para pelajar ini, termasuk Festival Pelajar Nusantara menjadi ruang apresiasi bagi para pelajar.

Disinggung mengenai angka pernikahan dini di Jawa Tengah, ia enggan menyampaikan. Meski demikian, menurut dia, hal yang tidak melaporkan kejadian pernikahan dini ini masih banyak.

 

"Oleh karena itu, anak muda kami ajak jadi jurkam(juru kampanye) di kelompoknya sendiri karena mereka punya rasa psikologis yang sama. Tujuannya untuk pencegahan pernikahan dini agar anak tidak menikah dini. Saatnya usia belajar belajarlah," katanya.

Apalagi, katanya, negara memberikan akses pendidikan yang bagus, bahkan termasuk fasilitas beasiswa S3 di seluruh dunia. "Ini untuk mencapai cita-cita, jangan cepat-cepat menikah," katanya.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan pemerintah daerah setempat terus memantau kasus pernikahan dini di Solo.

"Kemarin sempat ada peningkatan selama pandemi, lebih ke masalah ekonomi. Kita pantau terus, biar tidak terjadi ke depan karena pernikahan dini otomatis stunting," katanya.

Selain faktor ekonomi, beberapa faktor lain yang juga memberikan dampak pada terjadinya pernikahan dini yakni penutupan sekolah selama pandemi COVID-19 dan pandemi COVID-19 itu yang berdampak pada terbatasnya aktivitas sosial masyarakat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement