Senin 31 Oct 2022 01:32 WIB

'Jika Waktu Bisa Diputar Kembali, Saya Akan Minta Novita Tiarap'

Beberapa jam sebelum insiden, Robert dan Novita masih menghabiskan waktu bersama.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Indira Rezkisari
 Robert Brazil Jr berada di pusara istrinya, Novita Kurnia Putri (25) WNI yang menjadi korban penembakan brutal di San Antonio, Texas, Amerika Serikat, 4 Oktober 2022 lalu usai prosesi pemakaman jenazah di TPU Sasonoloyo, Bumirejo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Ahad (30/10/2022).
Foto: Republika/S Bowo Pribadi
Robert Brazil Jr berada di pusara istrinya, Novita Kurnia Putri (25) WNI yang menjadi korban penembakan brutal di San Antonio, Texas, Amerika Serikat, 4 Oktober 2022 lalu usai prosesi pemakaman jenazah di TPU Sasonoloyo, Bumirejo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Ahad (30/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, Seandainya saja waktu bisa diputar kembali, Robert Brazil Jr berharap peristiwa penembakan brutal yang menyebabkan istrinya Novita Kurina Putri (25) meninggal dunia dengan tragis tidak terjadi pada 4 Oktober 2022 dini hari waktu Texas. Ungkapan bermakna penyesalan itu diampaikannya, saat diwawancarai awak media, usai prosesi pemakaman jenazah Novita Kurnia Putri, di TPU Sasonoloyo, Bumirejo, Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, Ahad (30/10/2022).  

Sebagai pasangan yang masih tergolong baru, keduanya selalu menghabiskan waktu dan menikmati hari-hari spesial berdua. Termasuk malam sebelum kejadian penembakan brutal, Robert dan Novita masih menghabiskan waktu bersama.

Baca Juga

“Seandainya pada saat peristiwa penembakan itu saya bersama Novita, tentu saya akan memintanya sebisa mungkin untuk tiarap atau berlindung dari berondongan tembakan,” ungkap Robert Brazil Jr.

Robert mengingat, beberapa jam sebelum kejadian tepatnya 3 Oktober 2022 pukul 22.00 waktu Texas—Mereka berdua masih sempat menonton tayangan film di Netflix di lantai satu rumahnya yang berada di San Antonio, Bexar County. Namun, setelah sempat menghabiskan waktu menonton film berdua sekitar satu jam, Robert pergi ke lantai dua untuk beristirahat terlebih dahulu di kamar tidur. Sementara Novita masih berada di depan televisi di lantai satu.

Beberapa saat setelah tertidur, ia terbangun oleh suara berondongan tembakan senjata api dan kaca-kaca yang pecah di lantai satu. Setelah suara berondongan tembakan tersebut mereda ia bergegas turun ke lantai satu untuk mencari Novta.

Namun ia sudah tidak dapat bebuat apa-apa dan mendapati istrinya telah meninggal dunia di depan komputer dan menjadi korban dalam peristiwa penembakan brutal tersebut.

Terkait dengan peristiwa ini, Robert juga mengaku tetap mengharapkan keadilan walaupun para pelakunya masih anak di bawah umur. Peristiwa brutal yang merenggut kebahagiaannya dengan Novita masih terus membekas dalam ingatannya.

“Untuk memaafkan agar arwah Novita tenang masih bisa, tetapi keadilan harus tetap ditegakkan sesuai dengan hukum yang berlaku di negara kami,” tegasnya.

Dalam prosesi pemakaman ini, Robert Brazil Jr hadir dan berada di tengah-tengah keluarga. tim Kementerian Luar negeri yang sehari sebelumnya mengantar jenazah Novita Kurnia Putri juga hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.

Ia juga tak kuasa menahan duka dan beberapa kali harus mengusap air matanya saat peti jenazah Novita yang berwarna putih diturunkan ke liang lahat. Pun demikian saat proses pemakaman usai dilaksanakan. Sejumlah sahabat Novita Kurnia Putri yang hadir dalam pemakaman ini juga turut memberikan dukungan moral kepadanya serta kepada keluarga yang sedang berduka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement