REPUBLIKA.CO.ID, BANGKINANG -- Jalan Trans Sumatera (JTTS) Ruas Pekanbaru-Padang pada Seksi Pekanbaru-Bangkinang telah dibuka untuk masa uji coba mulai Kamis (27/10/2022) pagi, kemarin. Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Riau, Kombes Firman Darmansyah mengatakan, pada hari pertama setidaknya tercatat sebanyak 4.277 kendaraan melintas.
Untuk diketahui, operasional jalan tol Pekanbaru-Bangkinang dibuka secara gratis dalam beberapa pekan ke depan. Pengoperasian jalan tol yang merupakan seksi dari Jalan Tol Pekanbaru-Padang itu dilakukan menjelang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Firman meminta agar pengendara tidak euforia saat mengemudi dan mengemudi tidak melewati batas 100 kilometer per jam. “Imbauan kita, masyarakat jangan euforia, jangan kebut-kebutan, kecepatan di bawah 100 kilometer. Kadang masyarakat lihat tol baru diresmikan main tancap gas saja, kita imbau janganlah ngebut karena berpotensi kecelakaan,” kata Firman Darmansyah, Jumat (28/10/2022).
Firman menjelaskan, kecepatan maksimal kendaraan tidak boleh lebih dari 100 km/jam. Ini aturan jalan tol di Indonesia. Bila kecepatan pengendara lewat dari aturan tersebut, pengendara akan ditegur.
Untuk penindakan, kata Firman, rencananya Tol Pekanbaru-Bangkinang akan dipasang kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik statis. Pemasangan akan dibicarakan dengan pihak Hutama Karya selaku pengelola tol.
Terkait pengamanan di jalur tol, Firman menyebut pihaknya sudah mempersiapkan personel serta kendaraan patroli. Diharapkan, hadirnya personel ini bisa mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas, pelanggaran hingga tindak pidana.
Menurut Firman, ada sekitar 10 personel yang disiagakan di Tol Bangkinang-Pekanbaru. Personel akan mengamankan kedua jalur tol, yaitu dari arah Pekanbaru ke Bangkinang, maupun sebaliknya.
Dari hasil survei di lapangan, Firman mengingatkan masyarakat berhati-hati di saat pagi hari karena cuaca berkabut. Kondisi ini berpotensi bahaya jika pengendara memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi karena jarak pandang menjadi terbatas.