Jumat 28 Oct 2022 03:02 WIB

Tuntut Menkes dan Kepala BPOM Mundur, Massa Buruh Gelar Demo di Kantor Kemenkes Hari Ini

Massa buruh meminta polisi usut tuntas kematian seratusan anak akibat gagal ginjal.

Rep: Febryan A, Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
 Gejala ginjal akut progresif atipikal. (ilustras)
Foto: Republika.
Gejala ginjal akut progresif atipikal. (ilustras)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Buruh yang juga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan, pihaknya akan menggelar demonstrasi terkait meninggalnya seratusan anak-anak akibat gagal ginjal akut. Unjuk rasa yang akan digelar di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta pada Jumat (28/10/2022). 

Said mengatakan, demonstrasi yang akan diikuti sekitar 300 buruh itu membawa lima tuntutan. Pertama, usut tuntas kasus meninggalnya 143 anak-anak akibat gagal ginjal akut. 

Baca Juga

Kedua, mendesak Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito bertanggung jawab dan mengundurkan diri. Ketiga, mendesak pemerintah melakukan investigasi terpadu terhadap industri obat-obatan yang diduga menjadi penyebab gagal ginjal akut. 

Tuntutan keempat, massa baru menuntut pembentukan tim pencari fakta nasional. Said menduga, industri farmasi bermain dalam kasus gagal ginjal akut ini.

"Oleh karena itu, harus dibentuk tim pencari fakta nasional untuk melakukan investigasi terhadap industri farmasi yang mengeluarkan obat-obatan yang diduga menjadi penyebab kematian anak-anak akibat gagal ginjal," kata Said dalam siaran persnya, Kamis (27/10/2022). 

Tuntutan kelima adalah meminta pemerintah menetapkan kejadian ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) gagal ginjal akut. Jika lima tuntutan itu tak dikabulkan pemerintah, Said mengancam bakal menggelar demonstrasi yang lebih besar.

"Bilamana tuntutan buruh tidak dikabulkan, kami akan melakukan aksi yang lebih besar serentak di 34 provinsi," ujarnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement