REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ratusan Aremania dari berbagai usia melakukan aksi demonstrasi di Kota Malang. Aksi ini ditunjukkan untuk menuntut keadilan atas peristiwa tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu.
Berdasarkan pengamatan Republika, aksi ini dimulai dari Alun-Alun Kota Malang. Sejumlah Aremania terlihat berkumpul dari berbagai wilayah di Malang Raya untuk menyatakan tuntutannya. Aksi ini tidak hanya dilakukan oleh Aremania laki-laki tetapi turut diikuti Aremanita perempuan.
Para Aremania juga terlihat kompak memakai baju hitam. Namun ada pula yang menggunakan pakaian berwarna biru dalam melakukan aksinya.
Aksi dilanjutkan dengan berjalan dari titik Alun-Alun Kota Malang ke Balai Kota Malang. Selama perjalanan tersebut, Aremania tidak lupa menampilkan sejumlah spanduk dan poster yang ditunjukkan agar tragedi Kanjuruhan bisa diusut setuntas-tuntasnya.
Bahkan, Aremania turut membawa keranda hitam dan benda yang dibentuk seolah-olah seperti jenazah yang dikafani. Saat hendak memasuki area sekitar Balai Kota Malang, para Aremania sempat mengumandangkan shalawatan.
Kemudian saat benar-benar berhenti di depan Balai Kota Malang, mereka secara serentak menyanyikan lagu "Padamu Negeri" dan "Gugur Bunga". Setelah itu, mereka mengungkapkan sejumlah tuntutan atas tragedi Kanjuruhan untuk pemerintah dan instansi terkait.