REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Wali Kota Cirebon, Jawa Barat Nashrudin Azis mengatakan perbaikan drainase atau saluran air menjadi prioritas pemerintah, hal ini dilakukan untuk menangani permasalahan banjir yang kerap terjadi ketika diguyur hujan intensitas tinggi.
"Dalam jangka pendek kami terus mengupayakan perbaikan drainase, untuk meminimalkan terjadi banjir," kata Nashrudin di Cirebon, Kamis (27/10/2022).
Ia mengatakan kejadian banjir yang terjadi pada Selasa (25/10) diakibatkan drainase yang buruk, sehingga tidak dapat menampung debit air ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Menurutnya titik banjir juga sudah semakin meluas bila dibandingkan kejadian serupa pada tahun-tahun sebelumnya, dan ini harus segera diatasi agar tidak lagi terjadi banjir yang lebih parah.
Untuk itu, kaatdia, perbaikan drainase menjadi prioritas untuk menangani banjir yang terjadi, baik untuk sementara waktu maupun secara permanen.
"Pada dua tahun lalu perbaikan itu batal dikarenakan pandemi Covid-19, dan diharapkan tahun depan bisa dianggarkan, agar perbaikan bisa secara permanen," tuturnya.
Ia berharap masyarakat juga ikut berperan aktif menjaga saluran air atau drainase, seperti tidak membuang sampah di sekitar drainase, maupun mendirikan bangunan yang dapat menghalangi jalur air.
"Persoalan banjir ini memang tanggung jawab pemerintah, namun peran aktif dari warga masyarakat perlu dilaksanakan, seperti jangan buang sampah sembarangan, jangan membuat bangunan yang menghambat jalur air," katanya.
Ia juga memohon maaf atas kejadian banjir yang terjadi, karena menghambat aktivitas masyarakat baik warga Kota Cirebon, maupun dari luar daerah yang sedang melintas.
Untuk itu, Pemkot Cirebon mengajak semua masyarakat agar bersama-sama menjaga lingkungan, agar kejadian banjir bisa diminimalkan, dan tidak membuat kerugian.
"Kami atas nama Pemerintah Kota Cirebon memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga masyarakat Cirebon, maupun masyarakat sekitarnya yang datang ke Cirebon atas ketidaknyamanannya," kata Nashrudin.