REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- SMP Negeri 21 Batang Hari, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi terus berupaya membangun karakter para siswa menjadi lebih baik dan beretika. Salah satu caranya adalah dengan melaksanakan program sekolah ber-password.
Kepala SMPN 21 Batang Hari, Abdul Kadir mengatakan, ide ini dinisiasi oleh dirinya. Sebab, dia melihat etika para siswa sudah mulai memudar.
"Artinya kadang-kadang anak (murid) ketika kita guru lewat saja, dia nyelonong gitu, etikanya kurang," kata Abdul saat ditemui di SMPN 21 Batang Hari, Rabu (19/10/2022).
Ia menyebut, sistem sekolah ber-password ini belum genap satu tahun diterapkan. Abdul menjelaskan, password yang digunakan ada sebanyak 15 item dan tertuang dalam sebuah buku. Buku ini pun dibagikan kepada para siswa untuk dapat menguasai password yang sudah disiapkan.
Password tersebut diambil dari materi setiap mata pelajaran yang ada di SMPN 21 Batang Hari. Setiap harinya, password yang dipakai berbeda.
Password digunakan siswa dan guru saat memasuki gerbang sekolah. Abdul menjelaskan, penerapan password ini untuk menanamkan kebiasaan menyapa, menguasai materi pelajaran, dan mengucapkan terima kasih bagi para murid.
"Jadi satu password itu tiga komponen paling tidak yang kita dapatkan. Logikanya kepada teman-teman yang menjadi tutor sebaya, dia berterima kasih, apalagi kepada gurunya, apalagi kepada orang tuanya," jelas dia.
Adapun SMPN 21 Batang Hari merupakan salah satu sekolah mitra Tanoto Foundation dalam Program PINTAR atau Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran. Program ini melatih para guru dan kepala sekolah untuk memperbaiki cara pembelajaran menjadi lebih aktif. Sehingga para siswa pun ikut terlibat selama proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Abdul mengatakan, Tanoto Foundation juga turut mendukung sistem sekolah ber-password yang diterapkan di SMPN 21. Menurut dia, kehadiran organisasi filantropi ini sangat membantu pihaknya.
"Kehadiran TF luar biasa, artinya memberi support bagi kami. Kita selaras," ujarnya.
Dukungan juga datang dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Hari, Zulfadli terkait sistem sekolah ber-password. Dia menilai, pendidikan karakter terhadap para siswa sangatlah penting.
"Sangat penting. Karena bangsa kita ini karakter paling utama. Pembangunan SDM itu dari karakter. Ketika karakternya terbangun, maka kecerdasan akan muncul," kata Zulfadli.
"Yang kita utamakan dulu dasar daripada pendidikan itu adalah karakter. Jadi kita bisa mengolah kecerdasan pengetahuan lain," imbuhnya.
Ia mengatakan, pihaknya pun akan mulai mencoba menerapkan sistem yang sama di sekolah lainnya yang ada di Kabupaten Batang Hari pada tahun depan. Sehingga dapat memperbaiki kualitas SDM.
"Semua sekolah (di Kabupaten Batang Hari) rencananya. Sudah mulai diperkenalkan ini ke sekolah lain. Di buku panduan juga sudahh mulai ini (dimuat)," tutur dia.