Selasa 25 Oct 2022 05:23 WIB

Pengamat Heran Menkeu Kaget Gelandangan di AS Melonjak

Sri Mulyani seharusnya tak kaget dengan tunawisma karena lama tinggal di AS.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku, kaget melihat fenomena melonjaknya jumlah gelandangan atau tunawisma di jalanan Washington, Amerika Serikat (AS). Dia berkomentar seperti itu setelah berkeliling melihat langsung kondisi terkini negeri Paman Sam.

Sri Mulyani mendapatkan cerita dari pengemudi yang mengantarkan jika jumlah tunawisma di AS memang meningkat. "Homeless (tunawisma)? Gila," kata Sri Mulyani yang menunjukkan ekspresi tidak percaya dalam video singkat yang diunggah di akun Instagram pribadi pada Sabtu (22/10/2022).

Pengamat kebijakan publik Bambang Haryo Soekartono (BHS) menyarankan Sri Mulyani tidak berlebihan dalam melakukan penyebaran informasi tentang negara lain. Menurut BHS, sebenarnya keberadaan gelandangan atau tunawisma, serta kawasan kumuh di AS sudah mulai ada jauh sebelum 2014.

Baca juga : Xi Jinping Konsolidasikan Elite Militer China

Anggota DPR periode 2014-2019 itu menjelaskan, jumlah tunawisma di AS mencapai 578 ribu orang. BHS mendapati, para tunawisma malah bertempat di kota-kota besar, seperti di California sebanyak 161 ribu tunawisma dan New York sebanyak 91 ribu tunawisma.

"Sebetulnya, Menkeu Sri Mulyani sudah lama mengenyam pendidikan dan tinggal serta menjabat sebagai Direktur (Bank Dunia) di Amerika. Seharusnya beliau tidak perlu kaget lagi mengenai permasalahan general yang ada di Amerika," ucap BHS

Dia menjelaskan, upah minimum regional (UMR) di AS berkisar setara Rp 17 juta per bulan. Sedangkan pekerja formal di Indonesia bergaji antara Rp 1,8 juta sampai Rp 4,8 juta. BHS mencatat, mayoritas dari jumlah itu sebanyak 90 persen memiliki gaji Rp 3 juta ke bawah dan berstatus pekerja informal.

Baca juga : Erick Thohir Yakini Para Santri Jadikan Ekonomi Syariah Indonesia Mendunia

BHS pun mengingatkan, Sri Mulyani sebaiknya fokus pada urusan dalam negeri. Caranya dengan memperbaiki dn mengawasi perekonomian Indonesia secara maksimal. Di antaranya, dengan meningkatkan nilai ekspor produk dalam negeri, menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, serta menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Selain itu, beliau harus terus menberikan solusi bagaimana Indonesia perekonomian Indonesia terus meningkat di dalam kondisi ekonomi global yang tidak menentu ini. Saya berharap Ibu Menteri Keuangan terus berkoordinasi dan berinovasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjadikan ekonomi kita semakin maju," kata BHS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement