Ahad 23 Oct 2022 15:27 WIB

BUMN Jadi Kunci Transformasi Keuangan Digital Negara

BUMN memiliki peran penting bagi negara.

CEO of China International Capital Corp Singapore Stephen Ng (kanan) dan President Microsoft Asia Ahmed Mazhari (kiri ) menjadi pembicara pada diskusi panel II State-Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Senin (17/10/2022). Diskusi panel tersebut mengangkat tema
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
CEO of China International Capital Corp Singapore Stephen Ng (kanan) dan President Microsoft Asia Ahmed Mazhari (kiri ) menjadi pembicara pada diskusi panel II State-Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Senin (17/10/2022). Diskusi panel tersebut mengangkat tema

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Managing Director China International Capital Corporation (CICC) Singapore Stephen Ng mengatakan, BUMN menjadi kunci utama untuk transformasi keuangan digital di suatu negara. Menurutnya, kemajuan sektor keuangan harus dimulai dari perusahaan pelat merah.

 

"BUMN memimpin porsi terbesar bagaimana inisiatif dalam digitalisasi, karena BUMN memiliki peran penting bagi negara," ujar Ng dalam DOE International Conference di BNDCC Nusa Dua, Bali, Senin (17/10).

 

Kementerian BUMN menyelenggarakan SOE International Conference & Expo 2022: Driving Sustainable and Inclusive Growth pada 17-18 Oktober 2022 di Nusa Dua, Bali. Event ini bagian dari Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) Road to G20. SOE International Conference diselenggarakan sebagai komitmen pemerintah untuk mendukung implementasi aspek Environment, Social, and Governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya di sektor kesehatan, inklusi keuangan, transformasi digital, dan transisi energi.

 

Dia mencontohkan, transformasi keuangan digital di China dimulai dari perbankan milik negara. Jangan sampai, katanya, perusahaan swasta terlalu mendominasi suatu negara. Untuk itu, BUMN perlu melakukan inovasi agar transformasi digital bisa berjalan beriringan antara perusahaan swasta dan BUMN.

 

"Anda tahu, di China itu fintech sebagian besar didominasi perusahaan swasta, ekonomi digital, untuk itu BUMN harus menempatkan diri, bank-bank di China bukan hanya menjadi pembangunan ekonomi, tapi juga transformasi digital," kata dia menjelaskan.

 

Tak cukup hanya inovasi, BUMN juga harus memiliki pendanaan atau modal yang kuat. Ia kembali mencontohkan, tiga bank terbesar di China seperti ICBC, Bank Of China, dan Bank Konstruksi China menggelontorkan investasi sekitar USD 1,3 miliar di fintech untuk memperkuat pemanfaatan teknologi di sektor perbankan.

 

"Dalam dua tahun terakhir, bank-bank besar juga telah menyesuaikan grafik struktur untuk mencapai transformasi. Misalnya, Bank Konstruksi China, Bank of China, menetapkan tingkat digitalisasi keuangan yang bagus. Mereka memiliki komite terkait serta departemen teknologi untuk mengelola pusat data," kata dia.

 

Namun demikian, Ng menuturkan yang terpenting untuk melakukan transformasi digital adalah meningkatkan SDM, baik dari sisi perbankannya maupun nasabahnya, utamanya pelaku UMKM yang saat ini juga masih banyak yang belum tersentuh perbankan.

 

"Hasilnya, pada akhir paruh pertama tahun 2022 pinjaman kepada UMKM pedagang China benar-benar tumbuh menjadi sekitar USD 93 miliar. Tingkat pertumbuhan industri perangkat lunak dan layanan TI telah menjadi yang terdepan dalam pembangunan kawasan selama tiga tahun berturut-turut. Ekonomi digital telah menjadi bagian penting dari transformasi pembangunan ekonomi digital," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement