Jumat 21 Oct 2022 15:11 WIB

Pemkot Jakbar: 8 Anak dengan Gagal Ginjal Akut Dirawat di RSCM

Anak dengan gagal ginjal akut dari Kecamatan Cengkareng, Kebon Jeruk, dan Kembangan.

Red: Nur Aini
Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Lies Dina Liastuti memberikan pernyataan saat konfrensi pers di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Kamis (20/10/2022). Lies Dina Liastuti menyampaikan sejak Januari hingga pertengahan Oktober 2022, pihak RSCM total mendapat rujukan 49 anak yang mengalami gagal ginjal akut dan 31 di antaranya meninggal dunia.
Foto: ANTARA/Fauzan
Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Lies Dina Liastuti memberikan pernyataan saat konfrensi pers di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Kamis (20/10/2022). Lies Dina Liastuti menyampaikan sejak Januari hingga pertengahan Oktober 2022, pihak RSCM total mendapat rujukan 49 anak yang mengalami gagal ginjal akut dan 31 di antaranya meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) memastikan delapan anak pengidap gagal ginjal akut sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

"Semua saat ini sedang dirawat di RSCM karena rujukan untuk menangani gagal ginjal akut di RSCM," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari saat dihubungi di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Baca Juga

Mereka umumnya masih berusia anak dan merupakan warga Kecamatan Cengkareng, Kebon Jeruk, dan Kembangan.

"Di catatan kami, ada lima warga Cengkareng, dua warga Kebon Jeruk dan satu warga Kembangan," kata dia.

Ke delapan pasien itu, kata Erizon, diketahui memiliki gejala yang sama sebelum teridentifikasi terkena gagal ginjal akut.

"Pada umumnya semua masuk dengan keluhan tidak bisa buang air kecil, nah lainnya mungkin ada demam," kata Erizon.

Namun demikian, Erizon belum bisa memastikan penyebab delapan anak tersebut terkena gagal ginjal akut. Dia juga belum bisa memastikan apakah mereka mengonsumsi obat penurun panas sirop yang selama ini diduga sebagai penyebab utama gagal ginjal akut pada anak-anak.

"Belum bisa dibuktikan, cuma kalau belajar dari negara asing memang disinyalir karena pelarut obat obatan tersebut," kata Erizon.

Walau demikian, Erizon memastikan kedelapan warga tersebut dalam penanganan intensif di rumah sakit. Erizon juga mengimbau kepada warga untuk menerapkan pola hidup sehat dan memakan makanan bersih demi terhindar dari gagal ginjal akut.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, sejak Januari 2022 hingga 19 Oktober 2022, sebanyak 40 orang balita yang mendapat penanganan medis di Jakarta meninggal dunia. Total ada 71 kasus gagal ginjal akut yang menimpa sebagian besar anak-anak berusia di bawah enam tahun. Sebanyak 16 orang masih menjalani perawatan dan 15 orang lainnya dinyatakan sudah sembuh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement