Kamis 20 Oct 2022 17:22 WIB

Muhammadiyah Memasuki Dunia Virtual

Langkah memasuki dunia virtual ini sebagai instrumen untuk kemajuan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Peresmian kampus virtual Universitas Siber Muhammadiyah (SiberMu).
Foto: Dokumen
Peresmian kampus virtual Universitas Siber Muhammadiyah (SiberMu).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Langkah Muhammadiyah dalam mewarnai perjalanan bangsa kini memasuki babak baru. Kemajuan Teknologi Informasi dewasa ini mendapat perhatian besar dari persyarikatan yang didirikan KH Ahmad Dahlan ini. Selain telah mendirikan Universitas Siber Muhammadiyah (SiberMu), Muhammadiyah kini juga bersiap memasuki Society 5.0.

Sibermu telah beroperasi pada 5 Oktober 2021 dan setahun setelahnya, Kampus Virtual SiberMu resmi diluncurkan pada 5 Oktober 2022. Keha­diran SiberMu merupakan amanah besar untuk menjadi salah satu penanda abad kedua Muhammadiyah, terutama bidang digitalisasi dakwah. Muhammadiyah secara kreatif maupun inovatif mengembangkan metode memanfaatkan teknologi terkini.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir mengatakan dunia saat ini baru mampu dijamah sebagian kecil masyarakat Indonesia. Namun dengan kehadiran SiberMu yang dilengkapi Kampus Virtual sebenarnya tidak cuma menjadi semacam peletakkan batu pertama, tapi batu lompatan penting bagi Muhammadiyah.

Sibermu saat ini sedang fokus mengembang­kan layanan pembelaja­ran berbasis teknologi immersive seperti Virtual Reality (VR), Augmen­ted Reality (AR), dan Mixed Reality (MR). Kampus Sibermu sendiri berdiri di atas lahan seluas hampir lima hektare yang dalam masterplan uni­versitas ini berkonsep Qibla Motherboard.

Haedar menekankan, kehadiran SiberMu membuat semua orang belajar lebih dalam tentang dunia virtual, yang memulai pengembangan kegiatan pendidikan tinggi di masa depan. Dalam beberapa tahun ini, kemajuan teknologi informasi telah memasuki dunia metaverse sebagai instrumen baru dunia virtual.

“Kalau selama ini Muhammadiyah selalu memproduksi Islam berkemajuan, kini Muhammadiyah melengkapi, memperkaya, dan menambah khazanahnya,” kata Haedar.

Ia mengungkapkan kehadiran SiberMU seba­gai terobosan baru  dan sekaligus juga merupakan langkah Muhammadiyah dalam mengisi ruang baru yang disebut sebagai era revolusi perguruan tinggi. Muhammadiyah katanya, telah memiliki basic system penyelenggaraan pendidikan yang di dalamnya memiliki program-program yang sudah berbentuk siber dan tersebar di 164 pergu­ruan tinggi.

‘’Artinya aktivitas siber sudah menjadi bagian integral dari pergu­ruan tinggi Muhammadiyah yang sehat, bukan sekadar memperoleh tetapi insya Allah akan menjadi universitas yang berkualitas,’’ ungkapnya.

Berkualitas yang dimaksud disini tambah Haedar  yaitu universitas yang dikelola dengan cara yang sehebat-hebatnya, sebaik-baiknya dan modern demi menunjukkan dan membuktikan kepada Indonesia bahwa Muhammadiyah selalu berada di depan dalam mewujudkan pranata-pranata modern yang bermutu, berkualitas, dan berkemajuan.

Peresmian SiberMu

Berbeda dengan acara peresmian gedung pada umumnya yang diwarnai dengan potong pita atau pukul gong, maka peluncuran Kampus Virtual Si­berMu dilakukan langsung dengan mengunjungi Kampus Virtual memakai VR headset. Haedar dan tamu-tamu undangan menghadiri presentasi Rektor Sibermu di Aula Immersive SiberMu.

SiberMu memiliki enam prodi yaitu Ilmu Hukum, Manajemen Akuntansi, Informatika, Sistem Informasi, dan Administrasi Kesehatan. Terkoordinasi dalam dua fakultas yaitu Fakultas Teknik dan Ilmu Kesehatan serta Fakultas Bisnis dan Humaniora.

Hebatnya, kehadiran SiberMu ini mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat di seluruh penjuru Tanah Air. Hal ini bisa dilihat dari jumlah pendaftar yang sampai 30 September 2022 lalu saja sudah mencapai 1.193 calon mahasiswa baru.

Haedar berpendapat, ini langkah menghadirkan dunia maya penuh permainan yang dikonstruksi jadi nyata dan penuh makna. Mengubah pandangan kehidupan seperti Al Ashr, menemukan realitas baru yang dalam Alquran disebut petunjuk kehidupan.

Ia melihat, Muhammadiyah memasuki lagi sisi strategis, memasuki dunia virtual ini sebagai instrumen untuk kemajuan. Termasuk, Haedar berpendapat, menjadi salah satu solusi untuk mewujudkan pendidikan yang bersifat life long learning. “Inilah Islam berkemajuan, inilah Muhammadiyah berkemajuan,” ujar Haedar.

Didirikannya SiberMu memiliki tujuan yakni memperluas akses ke perguruan tinggi yang lebih murah, lebih terjangkau serta lebih luas dalam mengakses perguruan tinggi di seluruh dunia. Si­berMu juga memiliki visi yaitu, “Menjadi perguruan tinggi Siber terpercaya, terdepan, dan terkemuka yang menyediakan akses pendidikan berkualitas secara luas berdasarkan nilai-nilai Islam berkemajuan,” tegasnya. n

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement