Rabu 19 Oct 2022 12:05 WIB

Badan Pangan Nasional Kirim Beras dari Patimban ke Aceh Pakai Tol Laut

Beras yang dikirim merupakan bagian dari CBP di gudang Bulog Cirebon dan Indramayu.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja memeriksa stok beras di gudang Bulog (ilustrasi). Badan Pangan Nasional (NFA) membuja kerja sama dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Perum Bulog melakukan pengiriman beras ke Provinsi Aceh melalui Pelabuhan Patimban untuk kebutuhan stabilisasi harga dan pasokan.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Pekerja memeriksa stok beras di gudang Bulog (ilustrasi). Badan Pangan Nasional (NFA) membuja kerja sama dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Perum Bulog melakukan pengiriman beras ke Provinsi Aceh melalui Pelabuhan Patimban untuk kebutuhan stabilisasi harga dan pasokan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Badan Pangan Nasional (NFA) membuja kerja sama dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Perum Bulog melakukan pengiriman beras ke Provinsi Aceh melalui Pelabuhan Patimban untuk kebutuhan stabilisasi harga dan pasokan.

Dalam pengiriman tahap pertama tersebut diberangkatkan 10 kontainer dengan muatan 200 ton beras pada Selasa (18/10/2022).

Baca Juga

“Kita sudah mulai untuk pengiriman beras. Pada tahap selanjutnya, akan dikirimkan sebanyak 40 kontainer lagi. Aktivitas pengiriman pangan ini akan terus dilakukan secara rutin guna menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan di seluruh Indonesia, khususnya di daerah-daerah perbatasan dan terluar,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa malam.

Arief mengatakan, beras yang dikirimkan tersebut merupakan bagian dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Bulog yang dipenuhi dari gudang Bulog Cabang Cirebon dan Gudang Bulog Cabang Indramayu, masing-masing sebanyak 100 ton

Pengiriman pangan pertama di Pelabuhan Patimban ini, menurut Arief, merupakan hasil kerja sama antara NFA, Kemenhub, Kemendag, Pemprov Jawa Barat, Bulog, Otoritas Pelabuhan Internasional Patimban, serta stakeholder pangan lainnya. Menurutnya, itu adalah komitmen pemerintah untuk memastikan efektifitas dan efisiensi pendistribusian pangan guna menurunkan inflasi nasional.

Lebih lanjut, Arief berharap, pelabuhan Internasional Patimban dapat terus aktif mengirimkan lebih banyak komoditas pangan dengan trayek tujuan yang lebih luas ke seluruh wilayah Indonesia. Ia juga mendukung Pelabuhan yang diresmikan tahun 2020 lalu tersebut menjadi pusat bagi pendistribusian pangan ke seluruh Indonesia.

“Kami sangat mengapresiasi aksi konkrit Kementerian Perhubungan sebagai leader dan pemrakarsa percepatan pembangunan fasilitas perhubungan untuk mendukung distribusi pangan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Hendri Ginting yang mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mengatakan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar instansi dan lembaga dalam menyukseskan pendistribusian logistik melalui penyelenggaraan konektivitas Tol Laut.

"Muatan beras dibawa oleh kapal Kendhaga Nusantara 14 yang melayani trayek T-1 dengan rute pelayanan Tanjung Priok–Patimban–Lhoksumawe–Malahayati–Patimban–Tanjung Priok," kata Hendri.

 Ia menambahkan Kementerian Perhubungan, akan selalu siap membantu dalam pendistribusian logistik utamanya Barang Pokok dan Penting (Bakpokting) ke seluruh wilayah Indonesia khususnya di daerah wilayah terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan (T3P) dari sisi angkutan barang di laut.

Selanjutnya Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum BULOG Mokhamad Suyamto, mengatakan bahwa BULOG mengapresiasi kolaborasi pengiriman beras via tol laut antara NFA, Kemenhub dan BULOG ini. "Kami sangat mendukung terobosan kerjasama ini dalam rangka percepatan penyebaran stok beras BULOG untuk kebutuhan di semua daerah bisa terpenuhi sehingga stabilitas harga beras bisa dijaga", kata Suyamto.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement