REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menggelar pasar murah sejak Oktober hingga Desember 2022 mendatang. Pasar murah ini digelar dalam rangka menekan laju inflasi dan juga mengendalikan harga bahan pokok.
Kepala Disperindag DIY Syam Arjayanti mengatakan, pasar murah ini dilakukan sebanyak 10 putaran di seluruh kabupaten/kota di DIY hingga akhir tahun nanti. Total target bahan pokok yang digelontorkan dalam pasar murah ini mencapai 40 ribu kilogram.
Syam menyebut, harga bahan pokok yang dijual di pasar murah mendapatkan subsidi dari Pemda DIY. Subsidi yang diberikan merupakan bantuan potongan pada harga distribusi pada masing-masing distributor.
Diharapkan, daya beli masyarakat meningkat karena harga yang dijual jauh lebih rendah dari pasaran. "Subsidi kali ini per kilonya sebesar dua ribu rupiah dipotong pajak," kata Syam di Disperindag DIY, Selasa (18/10/2022).
Ada beberapa distributor bahan pokok yang dilibatkan dalam pasar murah tersebut yang sudah dikurasi oleh Disperindag DIY. Pihaknya pun memastikan kualitas bahan pokok yang dijual di pasar murah ini terjamin.
"Kita sudah lakukan koordinasi dan kesepakatan harga dengan distributor, mereka mau untuk datang ke sini. Jadi komoditi yang dijual disini tentu kualitasnya sudah terjamin," jelas Syam.
"Jadi berasnya, sudah lengkap perizinannya, minyaknya ada beragam merek, gulanya kita juga kerja sama dengan Madukismo. Sudah standar, sudah ada label, sudah terjamin dari sisi kualitas," lanjut Syam.
Semua lokasi pelaksanaan pasar murah, katanya, digelar di tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Dengan begitu, diharapkan dapat meningkatkan animo kunjungan masyarakat. Pasar murah ini juga merupakan shock therapy psychology kepada pedagang. Tujuannya agar para pedagang tidak menjual bahan pokok dengan harga yang cukup tinggi.
"Yang penting harga tidak ada kenaikan, masyarakat bisa mengakses pangan dengan harga murah, khususnya mereka yang kurang mampu. Kami mendorong kelurahan, kemantren, untuk ke pasar murah, tidak terbebani dengan harga yang cenderung fluktuatif," tambahnya.