Selasa 18 Oct 2022 13:01 WIB

Rayakan Hari Pangan, KRKP Gandeng Pelajar di Bogor

kegiatan ini melibatkan lebih dari 50 orang yang terdiri dari siswa pelajar di Bogor

Kegiatan dialog interaktif yang dilakukan KRKP di Bogor untuk memeringati hari pangan
Foto: istimewa
Kegiatan dialog interaktif yang dilakukan KRKP di Bogor untuk memeringati hari pangan

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Menyambut hari pangan, Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) melakukan pendekatan kepada para pelajar di Kota Bogor.

Kegiatan yang menggandeng Yayasan Bina Bangsa Sejahtera Bogor dan RRI Pro 2 Bogor ini melibatkan lebih dari 50 orang yang terdiri dari siswa, kelompok pegiat lingkungan, orang tua siswa, dan para guru serta pengurus.

Said Abdullah, Koordinator Nasional KRKP, mengatakan melalui kegiatan dialog interaktif di sekolah ini diharapkan dapat mengajak semua pihak, terutama siswa untuk peduli pangan.

“Memperkuat kedaulatan dan ketahanan pangan bisa dilakukan siapa pun baik masyarakat di desa maupun di perkotaan. Masyarakat sekolah menjadi komponen penting untuk memperkuat ketahanan pangan. Di sini kami mengajak siswa untuk melakukan inovasi, memanfaatkan lahan produktif di sekolah untuk menanam aneka tanaman pangan,” kata Said dalam keterangannya kepada Republika.co.id di Jakarta, Selasa (18/10).

Wawan Sukmawan, Plt Ketua Yayasan Bina Bangsa Sejahtera Bogor, mengungkapkan kegembiraannya atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Wawan menilai acara hari ini cocok dengan apa yang digagas, yaitu ketahanan Pangan, selain itu juga ada pameran dari apa yang diproduksi oleh siswa, dan dalam kegiatan ini akan diperoleh interaksi.

“Semoga kegiatan lingkungan yang ada di BBS ini bisa diperluas di Bogor, Provinsi, maupun Nasional. Dan semoga partner dari kegiatan ini bisa terus berlanjut.” ungkap Wawan.

Sementara itu, Syabar Suwadirman, Kepala Sekolah SMP IT BBS, mengatakan bahwa inisiatif sekolah mengembangkan Pendidikan lingkungan dan urban farming ini menjadi bagian dari misi sekolah untuk mewujudkan green school sekaligus upaya membangun karakter siswa peduli lingkungan dan pertanian. Sekolah juga memiliki lahan yang bisa dimanfaatkan. Jadilah kegiatan ini dijalankan pihak sekolah.

“Kami mendorong sekolah hijau, tapi apa ujungnya? Kalau hanya pohon ya gimana? Akhirnya kami buat kebun ini. Anak anak jadi bisa belajar mengelola sampah, mengelola kebuan. Harapannya mereka punya kesadaran dan karakter “hijau”. Artinya peduli lingkungan sekitarnya, tidak merusak tapi memeliharanya” jelas Syabar.

Berbagai kegiatan lingkungan yang ada di SMPIT BBS meliputi pembuatan kebun di lingkungan sekolah yang berisi tanaman sayur, tanaman buah, hingga budidaya ikan lele dalam ember. Para siswa dan tenaga pengajar juga melakukan budidaya maggot sebagai pakan dari ikan lele yang dibudidayakan. Para siswa juga melakukan pembuatan eco brick dan eco-printing untuk memanfaatkan sampah di lingkungan sekolah.

Terkait kegiatan tersebut, Ranzi, siswi SMP IT BBS, mengungkapkan dirinya tertarik ikut di kegiatan lingkungan karena ingin belajar hal baru dan juga sebagai bentuk kepeduliannya pada lingkungan. Selain itu melalui kegiatan ini dirinya juga bisa berekspresi lebih banyak dari pada berdiam diri di rumah main gadget.

“Saya sering ke sekolah pas hari libur untuk ngasih makan maggot. Saya suka magot dan kasihan kalo tidak dikasih makan pas libur sekolah. Kan maggotnya bisa kita kasih makan ke lele, kotorannya kita jadikan pupuk tanaman. Jadi maggotnya perlu dijaga dan dikasih makan yang cukup biar ada manfaat ke yang lain,” terang Ranzi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement