Senin 17 Oct 2022 15:59 WIB

Pemasangan Jaringan Listrik di Pulau-Pulau Kepri Dilakukan Bertahap

Hingga saat ini masih ada pulau-pulau di Kepri yang belum teraliri listrk 24 jam.

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
  Petugas PLN memasang meteran listrik di sebuah rumah warga di Desa Sabang Mawang Balai, Kecamatan Pulau Tiga, Natuna, Kepri.
Foto: Republika/Rakhmat Hadi Sucipto
Petugas PLN memasang meteran listrik di sebuah rumah warga di Desa Sabang Mawang Balai, Kecamatan Pulau Tiga, Natuna, Kepri.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG - Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Kepulauan Riau (ESDM Kepri) Muhamad Darwin menyatakan pemasangan instalasi listrik baru di rumah tangga tidak mampu yang berada di pulau-pulau dilakukan secara bertahap.

"Butuh anggaran yang besar untuk memasang instalasi listrik di pulau-pulau, berbeda dengan kondisi di daratan yang sudah ada jaringan listriknya dan mudah diakses. Ini salah satu kendala sehingga realisasi pemasangan baru listrik di rumah tangga kurang mampu dilaksanakan secara bertahap," kata Darwin di Tanjungpinang, Senin (17/1/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan kondisi geografis Kepri berbeda dengan provinsi lainnya yang didominasi daratan. Kepri memiliki sekitar ribuan pulau dengan luas lautan mencapai 96 persen sehingga menjadi tantangan tersendiri dalam merealisasikan program Kepri Terang.

Selain keterbatasan anggaran dan belum ada instalasi jaringan listrik, defisit daya listrik atau kapasitas listrik tidak mampu menambah pelanggan. Karena itu, program Kepri Terang membutuhkan peran serta berbagai pihak yang berkompeten.

 

Peran PT PLN dan perusahaan swasta melalui dana pertanggungjawaban sosial dibutuhkan untuk merealisasikan pemasangan baru listrik di rumah tangga kurang mampu yang tinggal di pulau-pulau terdepan, terpencil, dan tertinggal. Perusahaan swasta yang membantu menerangi rumah tangga kurang mampu bergerak di bidang pertambangan dan kelistrikan.

"Selama ini berjalan dengan baik. PLN dan perusahaan swasta bekerja sama dengan pemda untuk segera merealisasikan program Kepri Terang hingga ke pulau-pulau terdepan, terpencil, dan tertinggal," ujarnya.

Ia mengungkapkan, dari 325 desa dan kelurahan di Kepri, sebanyak 81 desa dan kelurahan teraliri selama 18 jam, serta serta desa dan kelurahan yang teraliri listrik selama tujuh jam. Selebihnya, rumah tangga di desa dan kelurahan sudah teraliri listrik selama 24 jam.

"Kami terus berupaya agar seluruh rumah tangga teraliri listrik selama 24 jam," ucapnya.

Darwin menambahkan, sebanyak 635.593 rumah tangga di Kepri sudah teraliri listrik, yang terdiri dari 631.806 unit rumah bersumber dari PLN, sedangkan listrik di 3.787 rumah lainnya bukan bersumber dari PLN. Ia memerinci 635.593 unit rumah yang berlistrik tersebut tersebar di tujuh kabupaten dan kota.

Rumah yang sudah dialiri listrik di Bintan 53.416 unit atau 90,74 persen, Karimun 76.999 unit atau 92,51 persen, Natuna 24.421 unit atau 97,95 persen, Lingga 26.167 unit atau 92,93 persen, Kepulauan Anambas 13.325 unit atau 87,65 persen, Batam 349.127 unit atau 94,41 persen, dan Tanjungpinang 92.137 unit atau 99,69 persen. "Pemprov Kepri mengadakan genset dengan kapasitas 20-100 KV untuk menerangi ribuan rumah warga di pulau-pulau yang berada di Batam, Bintan dan Lingga," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement