Ahad 16 Oct 2022 19:45 WIB

KAI Gandeng Pemda dan Swasta Garap Bangunan Ekstensi Stasiun Tigaraksa

Bangunan ekstensi Stasiun Tigaraksa akan terintegrasi dengan kawasan TOD.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Stasiun Tigaraksa di Kabupaten Tangerang.
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Stasiun Tigaraksa di Kabupaten Tangerang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan, Pemerintah Kabupaten Tangerang, Pemerintah Kabupaten Bogor, dan anak usaha dari PT Agung Podomoro Land yakni PT Mitra Abadi Utama akan membangun ekstensi Stasiun Tigaraksa, Kabupaten Tangerang dan Fly Over di Tenjo, Kabupaten Bogor. Melalui kerja sama tersebut akan dibuat bangunan ekstensi dari Stasiun Tigaraksa yang berjarak 750 meter dari Stasiun Tigaraksa eksisting. 

“Kedua bangunan Stasiun Tigaraksa ini akan dihubungkan dengan Pedestrian Skybridge sepanjang 600 meter,” kata Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha KAI Sandry Pasambuna dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (16/10/2022). 

Baca Juga

Sandry menjelaskan bangunan ekstensi Stasiun Tigaraksa akan terintegrasi dengan kawasan Transit Oriented Development (TOD) yang dikembangkan Agung Podomoro Land. Konsep TOD yang dikembangkan pada Stasiun Tigaraksa ini akan menghubungkan Stasiun Tigaraksa dengan kawasan pemukiman Agung Podomoro Land. 

“Melalui pembangunan Ekstensi Stasiun Tigaraksa dan Fly Over Tenjo ini, diharapkan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan lebih bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor yang sehari-hari bepergian menggunakan Commuter Line,” jelas Sandry.

Dia menambahkan, pencanangan tersebut juga akan disinkronisasi dengan rencana pembangunan Transport Hub. Dengan begitu akan mewujudkan integrasi konektivitas antarmoda dan akan meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.

Sandry menuturkan, fly over di Jalan Raya Tenjo akan dibangun untuk menghilangkan perlintasan sebidang kereta api. “Dengan dibangunnya Fly Over di JLan Raya Tenjo, maka akan dapat meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dan pengguna jalan raya serta mengatasi kemacetan yang selama ini terjadi di wilayah tersebut,” tutur Sandry.

Tak hanya pembangunan ekstensi Stasiun Tigaraksa dan Fly Over Tenjo, Stasiun Tigaraksa eksisting juga akan direvitalisasi. Revitalisasi meliputi penataan ruang laktasi, ruang kesehatan, penambahan toilet, pelebaran musala, peremajaan bangunan, pembangunan Passenger Crossing Bridge, penambahan area komersial stasiun, dan lainnya.

Stasiun Tigaraksa dan Stasiun Tenjo merupakan dua Stasiun yang melayani kereta rel listrik (KRL) rute Tanah Abang, Serpong, hingga Rangkasbitung dengan rata-rata 215 perjalanan per hari. Pada 2022 ini, volume pengguna KRL di Stasiun Tigaraksa yaitu rata-rata 3.390 pelanggan per hari dan di Stasiun Tenjo yaitu rata-rata 2.420 pelanggan per hari.

Sandry menyatakan, kolaborasi KAI dengan berbagai pihak tersebut merupakan salah satu upaya dalam mengoptimalkan aset perusahaan. Khususnya untuk memberikan nilai lebih kepada masyarakat para pengguna transportasi massal.

"KAI akan terus berkolaborasi dan berinovasi untuk memberikan pelayanan terbaik serta mengembangkan layanannya. Diharapkan semakin banyak masyarakat yang beralih menggunakan transportasi massal perkeretaapian yang aman dan nyaman,” ucap Sandry. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi pembangunan ekstensi Stasiun Tigaraksa tersebut. Budi menuturkan kerja sama tersebut dapat memudahkan jangkauan aksesibilitas masyarakat ke simpul transportasi. 

Terlebih, proyek tersebut dilakukan dengan mengupayakan skema pendanaan kreatif tidak menggunakan APBN. Dengan pengembangan tersebut dapat menjadikan angkutan massal sebagai pilihan utama masyarakat. “Partisipasi inilah yang dibutuhkan dan menjadi contoh bagi swasta lainnya, di tengah keterbatasan APBN yang difokuskan untuk memenuhi kebutuhan sosial masyarakat lain yang lebih membutuhkan,” ucap Budi.  

Budi meminta  integrasi angkutan antarmoda juga harus disiapkan baik itu oleh pemerintah maupun swasta. Budi mengajak masyarakat untuk menggunakan angkutan umum massal dalam beraktivitas. 

“Dengan naik angkutan massal maka lingkungan akan bersih, tidak macet, dan pengeluaran bisa lebih hemat,” tutur Budi.

Kota Podomoro Tenjo dibangun di lahan seluas 650 hektare dan terintegrasi langsung dengan Stasiun Tigaraksa,m yang dilengkapi dengan akses Transjakarta, dan LRT. Lokasi TOD seluas 2,2 hektare juga dekat dengan pintu gerbang Tol Cilelesyakni hanya 2 kilometer dari ruas Tol Serpong-Balaraja dengan waktu tempuh menuju Jakarta menjadi 40 menit dan menuju Serpong hanya 20 menit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement