Senin 17 Oct 2022 00:48 WIB

Hari Pangan 2022, Mentan Ajak Kolaborasi untuk Kecukupan Pangan Dunia

Selama 3 tahun terakhir, Indonesia berhasil mencukupi sendiri pangannya.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Agus Yulianto
Menteri Pertanian Indonesia Syahrul Yasin Limpo.
Foto: AP Photo/Patrick Semansky
Menteri Pertanian Indonesia Syahrul Yasin Limpo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bertepatan dengan Hari Pangan Se-Dunia yang jatuh pada 16 Oktober 2022, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang juga menjabat Ketua G20 Pertanian menyerukan untuk penguatan kolaborasi dan dukungan kuat bagi petani di dunia. Kondisi dunia yang sedang tidak dalam kondisi baik, menuntut semua pihak untuk bergandeng tangan demi kecukupan pangan dunia.

“Sebagai Ketua G20 bidang pertanian, Indonesia mengajak soliditas untuk kecukupan pangan dunia. Terlebih juga bagi 273 juta rakyat Indonesia yang tidak boleh bersoal,” tegas Mentan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad (16/10/2022).

 

photo
Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo melakukan panen Sorgum di Desa Carangrejo Kecamatan Kesamben, Jombang, Jatim.  (dok. Humas Kementan)

 

FAO atau Badan Pangan Dunia telah memberi warning kekurangan pangan telah terjadi di banyak negara pada negara yang rentan pangan. Ketahanan pangan menjadi hal yang sangat menantang, ditengah menguatnya perubahan iklim, kondisi tekanan ekonomi dunia, degradasi lingkungan, dan masih belum berakhirnya pandemi Covid-19.

“Beruntung kita selama 3 tahun terakhir, berhasil mencukupi sendiri pangan kita. Bahkan FAO sudah mengatakan kita bisa menjadi contoh baik mengelola ketahanan pangan bagi negara lainnya. Tapi kita tidak boleh berhenti disini. Pangan harus tersedia terus bagi rakyat,” ujarnya menambahkan. 

Karena itu, Syarul pun meminta, seluruh pemangku kepentingan terkait pertanian di Indonesia untuk saling mendukung. Mulai dari hulu hingga hilir untuk menciptakan ekosistem pertanian yang baik agar petani nyaman berproduksi.

“Kita pikirkan langkah nyata apa yang harus dilakukan, mulai dari ketersediaan benih unggul, pupuk, pembiayaan, alsintan hingga market yang menguntungkan bagi petani kita,” jelasnya. 

Dalam pertemuan Joint Finance Agricultural Minister Metting (JFAMM) di Washington D.C, Amerika Serikat beberapa waktu lalu, Syahrul mendorong agar semua negara membuka jalur distribusi pangan terbuka. Bagaimanapun juga, pangan adalah kebutuhan bersama dan bisa menjadi solusi dalam meregangkan ketegangan geopolitik dunia.

“G20 berkomitmen untuk menyediakan pangan dan gizi bagi semua orang. Juga dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi. Dan yang penting memastikan ketahanan pangan secara berkeadilan,” katanya.

Sebagai informasi, tema Hari Pangan Sedunia tahun 2022 yang ditetapkan Badan Pangan Dunia adalah: “Jangan tinggalkan satu orang pun: Produksi yang Lebih Baik, Nutrisi yang Lebih Baik, Lingkungan yang Lebih Baik, dan Kehidupan yang Lebih Baik”. 

Hari Pangan Se-Dunia tahun ini menyerukan pada semua orang mengambil tindakan dan menumbuhkan solidaritas global untuk melakukan transformasi pada sistem pertanian-pangan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, mengatasi ketidaksetaraan, meningkatkan ketangguhan dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement