Kamis 13 Oct 2022 16:26 WIB

250 Ribu Orang di Bandung Raya Dapat Program Indonesia Pintar

Mereka telah menerima dana bantuan pendidikan tersebut dengan nilai yang bervariasi.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Program Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia Pintar.
Foto: Kemendikbud
Program Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia Pintar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penerima program Indonesia Pintar (PIP) di wilayah Bandung Raya yaitu Kota Bandung dan Cimahi telah mencapai 250 ribu orang sejak periode tahun 2017 hingga saat ini. Mereka telah menerima dana bantuan pendidikan tersebut dengan nilai yang bervariasi.

Agus Marjan, tim advokasi anggota DPR RI Leida Hanifah mengatakan pihaknya memantau sejak duduk di kursi DPR RI pada tahun 2017 terdapat 250 ribu penerima manfaat program Indonesia Pintar. Dana yang diberikan kepada penerima manfaat bervariasi.

Baca Juga

"Masuk di komisi sejak 2017 sampai sekarang sudah 250 ribu penerima manfaat masyarakat Bandung dan Cimahi besarannya bervariasi sesuai tingkatan sekolah. Dengan bantuan itu banyak masyarakat Bandung terbantu," ujarnya belum lama ini.

Ia mengatakan mereka yang mengajukan program tersebut dapat menempuh dua jalur yaitu melalui dinas dan jalur lainnya melalui aspirasi anggota DPR RI. Melalui program aspirasi, diharapkan dapat membantu masyarakat lebih luas.

"Karena kuota dari Disdik Kota Bandung dan Cimahi tidak bisa menjangkau semua masyarakat makanya dengan adanya bu Hanifah lebih menjangkau lebih luas membantu juga program pemerintah," katanya.

Agus mengatakan di lapangan banyak masyarakat yang belum paham cara mengajukan atau mengusulkan menjadi penerima program tersebut. Oleh karena itu pihaknya berupaya melakukan sosialisasi terkait program Indonesia Pintar.

"Kita berkeliling ke sekolah-sekolah banyak warga masyarakat gak paham bagaimana cara pengajuan, pengusulan makanya kita anggap penting menyosialisasikan. Banyak yang merasa terbantu," katanya.

Terkait dengan kegiatan sosialisasi PIP kepada orang tua siswa di kantor DPD PKS Kota Bandung, ia menilai hal tersebut wajar. Sebab pihaknya tidak mendorong para orang tua siswa untuk mendukung partai dan lebih kepada sosialisasi program pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement