Senin 10 Oct 2022 23:59 WIB

Bupati Cianjur Minta Warga Waspada Hujan Deras Lebih dari Dua Jam

Bupati Cianjur sebut data BMKG menunjukkan sedang terjadi cuaca ekstrem

Bupati Cianjur Herman Suherman (kiri). Herman Suherman, meminta warga setempat waspada terhadap hujan deras dengan intensitas lebih dari dua jam guna mencegah jatuhnya korban jika peristiwa itu berdampak terhadap bencana alam.
Foto: istimewa/doc humas
Bupati Cianjur Herman Suherman (kiri). Herman Suherman, meminta warga setempat waspada terhadap hujan deras dengan intensitas lebih dari dua jam guna mencegah jatuhnya korban jika peristiwa itu berdampak terhadap bencana alam.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, meminta warga setempat waspada terhadap hujan deras dengan intensitas lebih dari dua jam guna mencegah jatuhnya korban jika peristiwa itu berdampak terhadap bencana alam.

"Berdasarkan prakiraan BMKG hujan deras dan cuaca ekstrem akan melanda sebagian besar wilayah Cianjur sampai tanggal 15 Oktober, sehingga berpotensi terjadinya bencana alam serta gelombang tinggi di pesisir selatan Cianjur," katanya di Cianjur Senin.

Ia menjelaskan selama satu pekan terakhir empat kecamatan di Cianjur dilanda banjir dan longsor. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun belasan kepala keluarga mengungsi karena rumahnya rusak akibat longsor di Kecamatan Cibeber.

Sekitar 100 korban banjir di empat kecamatan, seperti Cibeber, Sindangbarang, Cidaun, dan Leles, masih bisa bertahan di rumah masing-masing setelah air kembali surut. Namun, mereka tetap diimbau waspada dan segera mengungsi ketika melihat tanda alam terjadi bencana alam susulan.

"Kita sudah memberikan bantuan untuk warga di empat kecamatan dan saya menyerahkan bantuan berupa beras, mi instan dan makanan anak ke Kecamatan Cibeber. Total batuan beras yang diberikan lebih dari tiga ton termasuk untuk warga yang terdampak," katanya.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Rudi Wibowo, mengatakan pihaknya sudah mendirikan posko pelayanan di Kampung Warungkuda, Desa Selagedang, Kecamatan Cibeber, untuk menangani korban longsor dan tanah bergerak.

"Sebagian besar sudah mengungsi karena pergerakan tanah terus meluas, saat ini sekitar 30 kepala keluarga terpaksa mengungsi dan sudah mengamankan barang berharga dari dalam rumah ke rumah sanak saudaranya," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement