Senin 10 Oct 2022 19:10 WIB

Pelaku Industri Olahraga Puji Hasil Lobi Erick Thohir Ke FIFA

Sektor ekonomi yang mengandalkan kompetisi sepak bola nasional diharapkan tetap hidup

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, bertemu langsung dengan Presiden Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), Gianni Infantino, Rabu (5/10/2022) waktu setempat.
Foto: Istimewa.
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, bertemu langsung dengan Presiden Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), Gianni Infantino, Rabu (5/10/2022) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Kalangan industri komersialisasi olahraga nasional memuji hasil lobi Erick Thohir ke FIFA yang membuat federasi sepakbola internasional itu urung memberikan sanksi berat kepada Indonesia paska tragedi Kanjuruhan. 

Sektor ekonomi yang mengandalkan kompetisi sepakbola nasional diharapkan tetap hidup agar segala hal yang terkait hak cipta, penjualan produk merchandise olahraga, hingga usaha kecil serta menengah dapat berputar lancar seiring surat FIFA yang ingin mereformasi sepakbola nasional.

Baca Juga

"Surat dari FIFA itu bagus. Kami dari kalangan industri berterima kasih kepada FIFA, pemerintah, dan juga pak Erick Thohir yang berkat lobinya kita terhindar dari sanksi. Kami berharap pelajaran pahit atas peristiwa di Kanjuruhan itu akan memperbaiki iklim kompetisi, dan akhirnya mengangkat lebih tinggi industri olahraga, terutama di sepakbola," ujar Mochtar Sarman, salah satu pelaku industri merchandise olahraga tanah air di Jakarta, Senin (10/10/2022).

Ia menambahkan, dari kacamata industri olahraga, keputusan FIFA bersama pemerintah membentuk tim reformasi harus pula dimanfaatkan agar semua pihak yang terlibat di sepakbola bertindak lebih profesional. 

"KIta tahu, entah itu FIFA, IOC, atau OCA, punya aturan-aturan yang kadang sering tidak diindahkan oleh pemerintah atau pelaku bisnis lokal dalam hal hak cipta, seperti mematuhi logo, maskot, atau tidak punya izin. Hal itu jelas merugikan pemilik hak. Oleh kerenanya, keinginan FIFA terlibat dalam pembenahan sepakbola nasional, akan membenahi pula hal-hal terkait hak cipta, kualitas produk, dan juga industri sepakbola," dia menambahkan.

Mochtar sebagai pemilik PT Juara Raga Adidaya, pemegang lisensi untuk merchandise FIFA World Cup U-20 tahun 2023 di Indonesia menambahkan bahwa sikap bijak FIFA atas peristiwa Kanjuruhan secara tak langsung ikut menyelamatkan UMKM yang bergerak di industri merchandise olahraga.

"Dengan keputusan itu, UMKM tetap akan hidup. Nah, tinggal bagaimana apakah UMKM itu mau naik kelas atau tidak dengan menciptakan produk yang berkualitas, sesuai aturan, tertib izin, dan aturan. Dengan kompetisi  tetap berputar, atau dengan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023, maka kita akan menunjukkan bahwa kita mampu bekerja sesuai aturan FIFA sehingga industri olahraga nasional akan makin meraih kepercayaan penuh," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement