Ahad 09 Oct 2022 21:23 WIB

Banjir Sanggau Masih Menggenang

Peristiwa ini terjadi setelah hujan deras dan meluapnya sungai kapuas.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Banjir Sanggau Masih Menggenang (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang/foc.
Banjir Sanggau Masih Menggenang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA –- Banjir yang melanda Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (7/10/2022) hingga kini masih menggenang. Hal tersebut sebagaimana hasil kaji cepat yang berhasil dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Ahad (9/10/2022).

Peristiwa ini terjadi setelah hujan deras dan meluapnya sungai kapuas hingga masuk ke pemukiman warga. Sebanyak 50 rumah warga di Kecamatan Kapuas terendam banjir hingga 100 sentimeter. Selain itu, 1 unit sekolah dan 1 unit puskesmas juga ikut terdampak.

Baca Juga

BPBD Kabupaten Sanggau telah tiba dilokasi sesaat setelah kejadian. Upaya asesmen dan penanganan telah dilakukan dengan menyalurkan bantuan logistik bagi pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak.

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Unsur TNI-Polri, Organisasi Perangkat Daerah setempat, relawan dan masyarakat masih bersiaga dilokasi untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi cuaca dan potensi banjir susulan.

"Saat ini BPBD selalu siaga dan setiap hari memantau ketinggian air pagi dan sore hari," kata Awaludin Kabid Kedaruratan BPBD Sanggau melalui pesan singkat, Ahar (9/10/2022).

Cuaca dilokasi terpantau mendung, warga diminta tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Mengingat BMKG telah mengeluarkan informasi peringatan dini untuk esok hari Senin (10/10/2022) wilayah Sanggau berpotensi hujan ringan.

Oleh karena itu, BNPB menghimbau masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai diharapkan bisa melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan lebat secara terus menerus lebih dari satu jam. Untuk jangka panjang, masyarakat bersama pemerintah daerah agar mengevaluasi kondisi lingkungan di kawasan hulu dan sepanjang daerah aliran sungai. Penanaman kembali kawasan hulu dengan vegetasi yang bernilai ekologi dan ekonomi akan mampu mengurangi potensi banjir di masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement