Kamis 06 Oct 2022 19:29 WIB

Indonesia Diprediksi Segera Masuki Fase Endemi

Laju kasus Covid-19 dalam dua pekan terakhir mengalami penurunan secara konsisten.

Sejumlah penumpang yang mengenakan alat pelindung diri (APD) turun dari pesawat rute Samarinda-Jakarta di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Ahad (2/10/2022). Kementerian Kesehatan menyatakan Indonesia sedang bersiap menuju endemi berdasarkan parameter penilaian COVID-19 yang terus melandai.
Foto:

Guru Besar Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) Amin Soebandrio menyebut tingginya capaian tes Covid-19 menjadi penentu Indonesia berhasil menghadapi fase transisi dari pandemi menuju endemi.

"Semua harus punya kewaspadaan yang tidak boleh kurang, walaupun nanti sudah turun dari pandemi ke endemi, kita tidak boleh lebih santai dan tidak waspada, tetap harus waspada," kata dia dalam sebuah diskusi daring di Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Menurut Amin, masa transisi dari pandemi ke endemi, keadaan jumlah testing di Indonesia justru semakin menurun dibandingkan dengan beberapa bulan lalu, saat banyak kasus dicurigai lebih banyak dari kasus-kasus yang dilaporkan.

Padahal, di masa transisi seharusnya Indonesia bisa memperkuat kemampuan untuk memprediksi temuan atas kasus-kasus baru baik Covid-19 ataupun kejadian yang disebabkan oleh penyakit campuran lainnya yang mengancam semua pihak.

"Jadi surveilans atau upaya mendeteksi secara dini kejadian luar biasa ini harus ditingkatkan. Jangan sampai terjadi ledakan kasus, baru kita mencari. Prediksi, kemampuan untuk mendeteksi sekali lagi tidak hanya untuk Covid-19 dan tapi kita harus siap untuk itu," ujar dia.

Amin menekankan peningkatan pelacakan juga harus diikuti dengan kemampuan masyarakat untuk merespons serta melaporkan temuan kasus baru secepat mungkin. Apabila merasakan gejala, seperti batuk, pilek, dan demam, masyarakat harus segera memeriksakan diri meski hasil yang didapat nantinya bukan akibat Covid-19.

"Semua harus kita rencanakan di depannya baik bagi pengambil kebijakan maupun masyarakat harus terlibat secara keseluruhan," katanya.

Terkait dengan pemantauan genom, Amin menjelaskan, kemajuan teknologi telah membantu Indonesia untuk mempelajari patogen sampai ke tingkat molekulernya. Setiap data rinci yang sama atau berbeda dapat segera diketahui.

Oleh karenanya, ia menyarankan kepada pemerintah untuk terus memfasilitasi semua laboratorium yang ada di Indonesia untuk terus meneliti. Hal itu dimaksudkan supaya setiap data bisa selalu diperbaharui.

"Kajian genomic itu harus dilakukan kajian yang sangat rutin. Upaya Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan lab-lab di Indonesia terkait whole genome sequencing itu harus diapresiasi, tapi tidak hanya sampai berhenti di penyediaan alat," kata dia.

Ia juga menyarankan pemerintah mulai memudahkan akses layanan antigen maupun PCR di semua tempat dalam masyarakat mulai dari sekolah maupun ruang publik. "Ketika dia tidak bisa menjelaskan penyebab atas penyakitnya, maka setiap orang harus punya kewaspadaan tinggi untuk mencari penyebabnya. Jadi sekarang harus bisa antigen atau PCR dan itu diterapkan di semua lini masyarakat umum, sekolah atau tempat umum," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memintanya untuk berkonsultasi dengan Dirjen WHO terkait kemungkinan pandemi Covid-19 segera berakhir. Meskipun belum dinyatakan berakhir, ia mengatakan, pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan pelonggaran pengetatan protokol kesehatan.  

“Pak Presiden meminta saya untuk berkonsultasi dengan Dirjen WHO. Kalau ada kebijakan-kebijakan lokal mengenai pengurangan pengetatan dari prokes bisa dilakukan,” kata Menkes di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/10/2022).

Namun, ia menyampaikan, keputusan mengenai berakhirnya pandemi Covid-19 tetap berada di tangan WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia. WHO nantinya akan memberikan pengumuman secara resmi jika pandemi memang sudah dicabut.

 

“Khusus mengenai pandemi karena ini sifatnya dunia, nanti WHO yang akan memberikan timingnya kapan. Itu kan pandemi itu di WHO ada namanya public health emergency of international concern. Itu nanti biasanya kapan dicabutnya dia akan resmikan, di-publish resmi,” jelas Menkes Budi.

 

photo
Tiga Skenario Pandemi Menuju Endemi - (infografis republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement