Rabu 05 Oct 2022 05:47 WIB

Gubernur Khofifah: Korban Tragedi Kanjuruhan Capai 131 Orang

Korban meninggal tragedi Kanjuruhan bertambah enam, dan tidak dirawat di RS.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Aparat keamanan menjaga lapangan usai pertandingan antara Arema melawan Persebaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Aparat keamanan menjaga lapangan usai pertandingan antara Arema melawan Persebaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, jumlah korban jiwa akibat tragedi Kanjuruhan di Kepanjen, Kabupaten Malang totalnya mencapai 131 orang. "Hari ini ada tambahan enam korban meninggal dunia, dari 125 orang menjadi 131 orang," ujarnya di Kabupaten Malang, Jatim, Selasa (4/10/2022).

Khofifah menyempatkan takziyah sekaligus berziarah ke makam almarhum Syahrullah yang menjadi salah satu korban meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan. "Almarhum termasuk yang belum tercatat pada crisis center," kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

Khofifah kembali mengajak seluruh masyarakat mendoakan para korban meninggal dunia agar diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta keikhlasan. "Kepada semua korban yang dirawat di rumah sakit maupun sedang rawat jalan, semoga segera disembuhkan dan kembali beraktivitas," kata eks menteri sosial itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wijanto Wijoyo membenarkan ada penambahan enam orang yang meninggal dunia itu. Namun, lanjut dia, korban meninggal dunia tersebut bukan merupakan pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit.

"Benar, ada penambahan. Tapi ini bukan penambahan korban meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit," kata Wijanto. Dia menjelaskan, data enam orang korban meninggal dunia baru ditambahkan karena pada saat terjadi tragedi di Stadion Kanjuruhan, korban langsung dibawa pulang sebelum dilakukan pendataan.

"Korban langsung dibawa pulang saat itu. Penambahan data ini dengan kerja keras dan pengecekan di lapangan, dan memang benar ada tambahan enam orang. Tapi, sekali lagi, ini bukan yang meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit," kata Wijanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement