REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei The Republic Institute terkait peta pemilih di Pulau Jawa menemukan Anies Baswedan punya elektabilitas tinggi sebagai calon presiden di kalangan pemilih di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Tapi, Gubernur DKI itu kalah jauh dibanding nama lain di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Peneliti utama The Republic Institute, Sufyanto mengatakan, elektabilitas Anies di DKI Jakarta mencapai 22,9 persen. Meski demikian, elektabilitas Prabowo Subianto lebih tinggi, yakni 24,9 persen. Adapun elektabilitas Ganjar Pranowo di Ibu Kota mencapai 20,1 persen.
Sedangkan di Jawa Barat, elektabilitas Anies 23,1 persen. Prabowo kembali unggul dengan 27,4 persen. Ganjar menyusul dengan 14,9 persen.
Di Jawa Tengah, Ganjar unggul telak dengan elektabilitas 29,2 persen. Prabowo 12,6 persen, lalu disusul Anies dengan 11,8 persen. Di Jawa Timur, Ganjar kembali unggul dengan elektabilitas 27,4 persen. Lalu disusul Prabowo 17,2 persen dan Anies 16,9 persen.
Di Banten, tingkat keterpilihan Anies sebesar 18,3 persen, sedangkan Ganjar 16,2 persen. Tertinggi di wilayah ini adalah Prabowo, yakni 24,7 persen.
Terakhir di Yogyakarta, elektabilitas Anies tertinggal, yakni hanya 7,4 persen. Sedangkan Ganjar dan Prabowo secara berurutan mendapatkan elektabilitas 19,1 persen dan 19,4 persen.
Sufyanto mengatakan, secara umum di Pulau Jawa, elektabilitas Ganjar Pranowo masih teratas, yakni 24,7 persen. Kemudian disusul Prabowo dengan elektabilitas 19,6 persen dan Anies 16,9 persen. Nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tertinggal jauh dengan tingkat keterpilihan 4,1 persen.
"Kalau kita lihat, setidaknya masyarakat kita sudah mengklaster bahwa calon presiden itu berpusat pada tiga tokoh ini (Ganjar, Prabowo, dan Anies)," kata Sufyanto saat merilis hasil surveinya di Jakarta, Selasa (4/10/2022).
Survei ini dilakukan pada 28 Agustus – 12 September 2022. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Multistage Random Sampling.
Kriteria responden dalam survei ini adalah warga yang memiliki hak pilih pada Pemilu tahun 2019. Jumlah respondennya sebanyak 1.200 orang. Adapun margin of error hasil survei ini adalah 2,8 persen.
Sufyanto mengatakan, pihaknya melakukan survei khusus melihat peta pemilih di Pulau Jawa karena mereka adalah penentu peta politik nasional. Sebab, penduduk Pulau Jawa adalah yang terbanyak jika dibandingkan dengan pulau lain di Indonesia.