Jumat 30 Sep 2022 13:04 WIB

Semester I 2022, BTPN Salurkan Kredit Rp 149,2 6 Triliun

Realisasi penyaluran kredit tumbuh 10 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
 Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN)
Foto: Antara
Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BTPN Tbk mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 149,26 triliun pada semester I 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 10 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama BTPN Henoch Munandar mengatakan kualitas kredit tetap baik, seperti yang tercermin dalam rasio gross-non performing loan sebesar 1,35 persen pada semester I 2022. Angka ini turun dibanding 1,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga

Angka tersebut juga di bawah rata-rata industri sebesar 2,86 persen. Pertumbuhan laba bersih setelah pajak konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 1,67 triliun pada semester I 2022.

"Sebagai salah satu pionir dalam layanan perbankan digital di tanah air, BTPN terus meningkatkan keandalan Jenius dengan beragam fiturnya," ujarnya saat konferensi pers, Jumat (30/9/2022).

Dia menjelaskan jumlah pengguna Jenius tumbuh 19 persen menjadi hampir empat juta pada Juni 2022 dari sekitar 3,3 juta pada Juni 2021. Kemudian dana pihak ketiga yang dikelola Jenius juga menunjukkan kenaikan sebesar 12 persen menjadi Rp 17,3 triliun pada Juni 2022 dari Rp 15,4 triliun setahun sebelumnya, sedangkan flexi cash/total disbursement credit sebesar Rp 602 miliar atau naik 148 persen dari Rp 243 miliar.

Di samping itu, pada semester I 2022, perusahaan juga didukung oleh daya, program berkelanjutan yang berfokus untuk memberdayakan dan meningkatkan kapasitas nasabah serta masyarakat pada umumnya dengan memberikan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti. Adapun program daya telah diikuti oleh lebih dari 1,9 juta penerima manfaat dengan 2.848 kegiatan di seluruh Indonesia dan juga melalui website www.daya.id.

Perusahaan juga menunjukkan komitmen untuk mengembangkan pembiayaan berkelanjutan, termasuk dalam bentuk pembiayaan hijau, seperti pembiayaan proyek pembangkit listrik ramah lingkungan, perkebunan berkelanjutan, kendaraan ramah lingkungan dan proyek lainnya dengan total kucuran dana sebesar Rp 6,16 triliun atau naik 67 persen.

"Kinerja ini merupakan bukti optimisme kami bahwa pemulihan ekonomi nasional akan terus bergulir, seiring dengan semakin membaiknya kondisi pandemi Covid-19, dan dengan dukungan regulator dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement