Nia turut mengajak semua orang untuk saling bekerja sama memberikan pengawalan dan edukasi yang baik pada setiap ibu menyusui. Dengan begitu, pemberian ASI eksklusif dapat berjalan dengan optimal, terutama pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Nia bahkan mengatakan bahwa setiap agama menekankan menyusui menjadi kewajiban yang harus diberikan ibu kepada bayi. Ia pun meminta agar tokoh agama menyelipkan materi tersebut di tiap kesempatan berdialog dengan umatnya.
Nia juga berharap Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dapat mengerahkan kader-kader yang telah dilatih untuk memberikan pemahaman yang lebih baik dalam mendukung ibu memberikan ASI eksklusif dengan cara yang baik dan benar. "BKKBN pasti punya jejaring lebih luas, punya begitu banyak kader-kader dan harapannya semua kader punya pemahaman baik tentang mendukung ibu menyusui itu seperti apa. Kalau tidak, akan makin bingung orang tua di Indonesia ini," katanya.