REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat diajak untuk terus berbagi kepada sesama untuk meringankan beban mereka yang membutuhkan. Jefry Sasmitha selaku Direktur Bantu Tetangga, melihat masalah bisa menjadi ringan apabila dihadapi bersama-sama lewat program Tetangga Bantu Tetangga.
“Di situasi seperti ini, kita harus aktifkan kembali semangat gotong royong masyarakat Indonesia yang sudah menjadi budaya turun-temurun. Apalagi dengan teknologi yang semakin maju saat ini, gotong royong bisa dilakukan secara online melalui program Tetangga Bantu Tetangga,” kata Jefry saat acara launching program Tetangga Bantu Tetangga di Acara Festival Jajanan Bandung yang diadakan di Lapangan Gasmin, Antapani, seperti dilansir pada Rabu (28/9/2022).
Program Tetangga Bantu Tetangga yang dirilis bertepatan dengan Hari Jadi Kota Bandung ini salah satu fokusnya adalah pada pemberian beras rutin untuk masyarakat prasejahtera di Kota Bandung menggunakan skema ATM Beras.
Kartu ATM Beras nantinya akan dibagikan kepada masyarakat prasejahtera yang terdaftar. Adapun penyaluran berasnya akan disebarkan melalui beberapa titik warung di masyarakat. Tetangga yang sudah terdaftar akan mendatangi pemilik warung untuk mengambil beras sesuai dengan data. Peran Bantu Tetangga sendiri nantinya yang akan memonitoring tersampaikannya beras dari tetangga untuk tetangga.
“Di program ini, warga bisa membantu dalam bentuk uang maupun beras langsung. Uang yang diberikan akan disalurkan 100% kepada penerima manfaat dalam bentuk beras. Jika ada warga yang mau bantu tetangga terdekatnya, bisa rekomendasikan tetangganya melalui program ini,” lanjut Jefry menjelaskan program Tetangga Bantu Tetangga.
“Dengan adanya program ini, harapannya antartetangga bisa menjalin silaturahmi dan bersinergi untuk saling membantu demi kesejahteraan masyarakatnya. Selain itu, bisa juga membantu warung-warung agar dihadiri oleh banyak warga dan membuka pintu rezeki mereka,” kata Jefry menambahkan.