REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara optimistis mampu mewujudkan Ibu kota berkelas dunia. Ini karena pengembangan IKN didukung dengan konsep kota cerdas melalui pembangun ramah lingkungan, efisiensi energi, dan lebih besar kawasan hijau.
"IKN Nusantara mengedepankan kota yang sehat, efisien, ramah pejalan kaki, menyediakan layanan keamanan, kesehatan, pendidikan, dan lainnya, sehingga menjadi pusat inovasi berkelas dunia," ujar Koordinator Tim Informasi dan Komunikasi Tim Transisi IKN Sidik Pramono dalam rilisnya, Selasa.
Dalam IKN telah dirancang penghematan konsumsi air, peningkatan kesehatan dan lingkungan, penggunaan peralatan hemat energi dan ramah lingkungan, penggunaan energi terbarukan dengan memanfaatkan energi panas matahari.
Pembangunan IKN juga tetap menjaga kawasan hutan, yakni menetapkan sebanyak 75 persen dari luas IKN atau sebesar 256 ribu hektare sebagai ruang hijau, yakni seluas 65 persen merupakan kawasan lindung dan 10 persen adalah kawasan produksi pangan.
Pembangunan IKN memadukan konsep forest city (hutan kota), smart city (kota cerdas), dan sponge city (kota spon), sehingga peruntukan ibu kota baru ini bukan hanya untuk manusia, tapi makhluk lain pun terayomi dengan cita-cita menjadikan kota berkelanjutan.
Pada sisi lain, ia juga mengapresiasi upaya Center for Strategic and International Studies (CSIS) untuk mengetahui arah dan preferensi politik generasi muda ke depan, yakni lembaga tersebut mengumumkan hasil survei tentang pandangan generasi muda terhadap pembangunan IKN Nusantara.
Hasil survei ditemukan, generasi muda percaya bahwa pemerintah akan berhasil membangun IKN, sehingga hasil survei ini bisa menjadi referensi awal bagi Otorita IKN menjajaki tingkat pemahaman generasi muda terhadap pembangunan IKN.
Hasil survei ini membuat Otorita IKN makin optimis mewujudkan ibu kota berkelas dunia untuk semua, karena IKN bukan hanya milik pemerintahan, tapi juga seluruh masyarakat Indonesia, sehingga menjadi penting bagi generasi muda berpartisipasi dalam pembangunan IKN.
"Selanjutnya Otorita IKN berupaya meningkatkan pengenalan IKN ke seluruh daerah di Indonesia, perguruan tinggi, dan masyarakat lebih luas. Kami semakin yakin bahwa IKN akan berhasil dengan para generasi muda," kata Sidik.
Sementara itu, hasil survei CSIS menunjukkan sebanyak 51,4 persen responden yakin terhadap keberhasilan program IKN, yakni survei kepada 1.200 responden dengan usia 17-39 tahun dari 34 provinsi di Indonesia. Hasil survei juga diperoleh pengenalan generasi muda terhadap program IKN tergolong tinggi, yakni mencapai 82 persen, kemudian ketertarikan mengetahui program pemindahan IKN ke Kalimantan Timur mencapai 49,8 persen.