Senin 26 Sep 2022 13:16 WIB

Basis Massa Prabowo Dahulu dari PA 212-FPI dkk, Kini Ia Merapat ke Kalangan NU

Langkah yang dilakukan Prabowo dinilai tepat oleh pengamat politik, M Qodari.

Prabowo Subianto
Foto: Edi Yusuf/Republika
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Nawir Arsyad Akbar, Amri Amrullah, Febrianto Adi Saputro

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Jumat (24/9/2022) pekan lalu, melakukan silaturahim atau sowan dengan sembilan kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) di Asrama Perguruan Tinggi (API) Pondok Pesantren Salafi Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang didirikan KH Chudlori yang kini diasuh KH. Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf. Menurut, pengamat politik M Qodari, kunjungan Prabowo ke para kiai sepuh NU sebagai bentuk strategi menjaga basis suara umat islam.

Baca Juga

“Ini memperlihatkan arah baru untuk segmentasi atau basis politik yang dituju, kita tahu pada 2014 dan 2019 arahnya itu dengan tokoh-tokoh Islam di PA 212 dengan FPI, tetapi pada hari ini kecenderungannya kepada tokoh-tokoh NU, baik di Jawa Tengah dan nanti kiai-kiai NU di wilayah lain,” kata Qodari, di Jakarta, Ahad (25/9/2022).

Direktur Eksekutif Indo Barometer itu menyatakan, upaya yang dilakukan Prabowo merupakan langkah tepat. Karena, Qodari melanjutkan, NU merupakan organisasi masyarakat (ormas) terbesar di Indonesia dengan jumlah pengikut sebanyak 30-40 persen penduduk Muslim di Tanah Air.

“Menurut saya, salah satu arah atau strategi baru yang penting dari Pak Prabowo bahwa beliau itu tetap dekat atau mempertahankan basis Islamnya tetapi arahnya lebih kepada Islam tradisional,” jelasnya.

"Kalau survei dari dulu sampai sekarang konsisten karena survei itu nggak pernah di bawah 33 persen atau sepertiga dari Islam itu adalah NU, bahkan bisa mencapai 40 persen. Jadi menurut saya ini bisa menjadi game changer untuk Pak Prabowo pada 2024,” imbuh Qodari.

Saat menemui sembilan kiai sepuh berlatar belakang NU, Prabowo didampingi Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar. Muhaimin mengatakan, pihaknya dan Partai Gerindra sepakat memperluas koalisi dengan membuka diri bagi partai politik lain untuk bergabung dengan Kebangkitan Indonesia Raya.

"PKB dan Gerindra sepakat membuka diri bagi partai politik lain bergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya," kata Muhaimin, Sabtu (24/9/2022).

Terkait calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung, Muhaimin mengatakan, hal itu masih bisa dibicarakan lebih lanjut karena pilpres masih lama, yaitu pada 14 Februari 2024. Namun, dia menegaskan, hasil Muktamar PKB di Bali pada 2019 lalu telah memutuskan dirinya maju sebagai capres dalam Pilpres 2024.

"Terkait capres cawapres akan dibicarakan lagi. Saat ini, kami konsentrasi memperluas dukungan, terutama masyarakat, memperkuat barisan, dan menambah jumlah partai bergabung," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement