REPUBLIKA.CO.ID,KARAWANG--Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Lina Ruslinawati menyebutkan, kelompok budi daya ikan bandeng tengah dihadapkan dengan permasalahan matinya benih ikan bandeng atau nener yang mencapai 50 persen. Hal tersebut dikatakan Lina usai memimpin kunjungan kerja Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat di Kelompok Tani Binaan UPTD Perikanan Air Payau dan Laut Wilayah Utara, yang berlokasi di Kabupaten Karawang beberapa waktu lalu.
Dalam siaran pers DPRD Jabar, Jumat 23/9/2022, Lina menambahkan, setelah pihaknya berdiskusi dengan para kelompok tani ikan bandeng ditemukan bahwa kendala yang sering dihadapi adalah terjadinya penurunan kualitas benih dan sumber daya air. "Setelah berdiskusi dengan kelompok tani, kendala yang sering muncul di awal pengembangan budi daya benih ikan bandeng atau Nener adalah penurunan kualitas benih dan sumber daya air. Seperti ketidakstabilan lingkungan dan penerapan sistem terbuka tanpa tandon dan treatment air serta banyaknya burung pemangsa ikan-ikan kecil," katanya.
Menurut Lina, untuk mengatasi kendala tersebut masih diperlukan penelitian-penelitian oleh pihak UPTD dan kelompok tani. Juga bekerja sama dengan pihak lain.
“Seperti yang sudah diketahui masih banyak kendala yang harus diselesaikan, kami komisi dua berharap kedepan pihak UPTD-UPTD dapat segera mengatasi permasalahan yang ada,” paparnya.