REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan permintaan wisatawan Australia untuk berkunjung ke Bali sangat tinggi.
Hal tersebut didukung pelonggaran sebagian besar persyaratan perjalanan, penerapan standar kesehatan dan keselamatan yang membaik, penawaran produk pariwisata baru, serta peningkatan upaya untuk mengamplifikasi keunikan budaya Bali.
"Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkomitmen memaksimalkan potensi wisman Australia guna mendongkrak kebangkitan ekonomi," kata Sandi dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (20/9/2022).
Pihaknya berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Australia dengan memfasilitasi 18 pelaku industri hotel dan resort untuk melakukan misi penjualan ke Australia pada 22-25 Agustus 2022.
Misi penjualan ke Australia mengambil tema #ItsTimeforBali dan Explore Beyond Bali yang terdiri beberapa rangkaian kegiatan, meliputi one on one business meeting, table top meeting, dan sales call di dua kota, Melbourne dan Sydney.
Dalam table top meeting, pelaku industri pariwisata Indonesia (sellers) telah melakukan presentasi dan membangun jejaring dengan 150 agent dan retailers (buyers) dari empat wholesaler utama di Australia, yakni Flight Centre, Helloworld, Bali Tours, dan Hoot Holidays.
Selain itu, Kemenparekraf memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjalin jejaring dengan pelaku industri utama lainnya, yaitu wholesaler middle-up untuk Luxury Escapes dan Ignite Holidays. Lalu mass customer seperti Flight Centre, serta airlines Virgin Australia dan Garuda Indonesia.
"Kegiatan ini dilakukan dengan misi meningkatkan brand Wonderful Indonesia untuk tetap menjadi top of mind wisman seluruh dunia khususnya pasar Australia," ujar dia.
Walaupun Bali telah menjadi top of mind wisman, sebutnya, Indonesia masih memiliki destinasi yang juga menakjubkan seperti keindahan alam dan budaya di lima destinasi pariwisata super prioritas, yaitu Borobudur, Likupang, Mandalika, Labuan Bajo, dan Danau Toba.
Lebih lanjut, Kemenparekraf disebut memanfaatkan momentum kebangkitan pariwisata Indonesia dengan memperkenalkan tiga destinasi tambahan dalam rencana liburan wisman Australia ke Bali yang terdiri dari Labuan Bajo, Lombok, dan Borobudur.
Pada 2019, sebanyak 1,4 juta wisman asal Australia berkunjung ke Indonesia yang 1,2 juta atau sekitar 85 persen di antaranya berkunjung ke Bali. Dari jumlah yang berkunjung ke Bali tersebut, hanya 16 persen yang berwisata beyond Bali.
Sejak perjalanan internasional dibuka kembali pada Maret 2022, jumlah wisman Australia yang berkunjung ke Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan dengan mencapai 118,347 kunjungan dalam kurun waktu Januari hingga Juni 2022.
"Melalui misi penjualan ini diharapkan dapat mendatangkan 3,6 juta wisatawan dengan penghasilan setara 1,7 miliar dolar AS," ungkap Sandiaga.