REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, mengatakan investor pasar modal di Riau didominasi oleh kaum milenial. Tercatat pertumbuhan ini sudah terlihat sejak 2 tahun belakangan.
Nyoman menyebut pada tahun 2020, pertumbuhan investor pasar modal di Riau sebanyak 32 ribu, yang kemudian naik menjadi 64 ribu di tahun 2021. Per Juli 2022 jumlahnya kian tumbuh hingga mencapai 73 ribu investor, yang mana 65 persen diantaranya adalah kalangan milenial (usia 18-30 tahun).
“Artinya milenial sedang mendapatkan tempat di sini. Selain itu, prospek investor di Riau sangat besar karena bonus demografi kita memang sedang bertumbuh,” kata Nyoman Yetna, di Pekanbaru, Senin (19/9)
Nyoman menjelaskan investor usia 18-25 tahun sebesar 42 persen, usia 26-30 tahun sebesar 23 persen.
Jika dilihat dari kedua golongan usia ini, kontribusi investor menilai di Riau sudah mencapai 65 persen. Kemudian untuk investor usia 31-40 tahun sebesar 20 persen dan usia 41-100 tahun sebesar 15 persen.
Dia menambahkan secara umum, tingginya minat masyarakat untuk melakukan investasi di pasar modal juga telah menggeser posisi investor asing, yang mana 70 persen investor di pasar modal saat ini adalah investor dalam negeri.
“Kami akan selalu mewajibkan kepada investor untuk mengerti sebelum mereka benar-benar melakukan transaksi di pasar modal. Jangan pernah termakan dengan rekomendasi,” ucap Nyoman.