Senin 19 Sep 2022 18:24 WIB

Pemkot Bandung Wujudkan Pelayanan Unggulan Melalui Pengembangan Transformasi Digital

Transformasi digital Kota Bandung menyentuh hampir pada berbagai aspek pelayanan

Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyampaikan sambutan sekaligus membuka peluncuran katalog elektronik atau e-katalog untuk pelaku UMKM kota Bandung, di Grand Hotel Preanger, Kota Bandung, Selasa (28/6). Keberadaan katalog elektronik sebagai upaya Pemkot Bandung untuk mendorong penggunaan barang buatan dalam negeri, dan nantinya kebutuhan belanja barang dan jasa untuk Pemkot bisa dipenuhi pelaku UMKM kota Bandung.
Foto:

Yana menambahkan, sebagai kota kreatif yang banyak memiliki UMKM, Kota Bandung juga mendukung pertumbuhan pelaku usaha dengan menghadirkan aplikasi Sirkuit atau Sistem Informasi Kewirausahaan UMKM Terintegrasi serta Salapak yang menjadi wadah pameran produk secara offline dan online.

Komitmen Pemkot Bandung dalam menghadirkan kemudahan pelayanan melalui transformasi digital tentu bukan sekadar slogan. "Sebagai bukti ada sekitar 75 inovasi yang dihadirkan melalui organisasi perangkat daerah (OPD) dengan sebagaian besarnya berbasis digital," paparnya.

Selaras dengan semangat implementasi smart city, Kota Bandung juga terus berusaha mengintegrasikan seluruh aplikasi yang ada dengan hadirnya Bandung Sadayana sebagai rumah digital bagi semua aplikasi. Hadirnya Bandung Sadayana juga sekaligus berperan sebagai wadah literasi digital dan kolaborasi masyarakat Kota Bandung.

Inovasi Bandung Sadayana juga dilengkapi fitur pendukung yang terintegrasi dengan berbagai layanan digital pemerintah, start up di Kota Bandung, dan instansi lainnya seperti layanan kependudukan, perizinan, perpajakan, CCTV, stok darah PMI, harga pangan PD Pasar, open data, informasi Covid-19, JDIH, BPOM, tourism, LAPOR!, hingga Call Center 112.

Yana menambahkan, Pemkot Bandung juga mendorong akselerasi ekonomi lewat transaksi digital dengan secara aktif mengkampanyekan media QRIS. Hasilnya, Pemerintah Kota berhasil menduduki peringkat satu sebagai pemerintah daerah yang menerapkan transaksi elektronik di Jawa Barat. Raihan peringkat satu itu didapat dari proses digitalisasi dalam bertransaksi di tingkat pemerintah daerah. 

"Di samping itu, kami juga terus berinovasi dalam mewujudkan sistem pemerintahan berbasis elektronik terpadu melalui penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Terlebih di masa pandemi seperti saat ini, karena penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik dituntut tetap berjalan dengan baik. Sehingga pemberian layanan kepada masyarakat dengan menerapkan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) menjadi alternatif pelayanan publik yang perlu dioptimalkan khususnya dalam tatanan normal baru," tambahnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung Yayan A. Brilyana mengatakan salah satu yang mendasari penerapan SPBE di Kota Bandung karena sebagian besar penduduk Kota Bandung pengguna internet. "Sebanyak 85,2 persen atau 2,1 juta dari 2,5 juta penduduk bandung adalh pengguna internet, jadi otomatis di masyarakatnya ingin mendapatkan pelayanan secara online, cepat, dan tepat,” katanya.

Yayan menambahkan, transformasi digital di Kota Bandung tidak hanya dengan mendorong lahirnya pelayanan dalam genggaman tangan tetapi juga turut menghadirkan keamanan. Langkah itu pun diwujudkan melalui kerja sama antara Pemkot Bandung dengan perusahaan keamanan sistem yang berinduk di Korea, Steal Alien Indonesia, untuk menjaga, meningkatkan, dan memperkuat keamanan siber.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement