Ahad 18 Sep 2022 10:51 WIB

Jadi Tokoh Berpengaruh di Pemerintahan Jokowi, Kinerja Erick Thohir Diapresiasi

Survei dilakukan pada 30 Agustus sampai 12 September 2022.

 Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri Festival Ngamumule Budaya Karuhun yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-389 Kabupaten Karawang.
Foto: Dok. Istimewa
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri Festival Ngamumule Budaya Karuhun yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-389 Kabupaten Karawang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir dinilai publik sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam pemerintahan Jokowi. Hal ini sesuai dengan hasil survei terbaru Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) bekerja sama dengan Indonesian Publik Institute (IPI), dan Indonesian Club (IC).

Dalam survei bertajuk ‘Tokoh Paling Berpengaruh Selama Semester 1 Tahun 2022 Pemerintahan Joko Widodo menurut Pandangan Kelas Menengah' yang hasilnya diluncurkan di Jakarta, Sabtu, (17/9/22), Erick menempati posisi lima besar, setelah Kepala BIN, Panglima TNI, Kapolri, dan Menkopolhukam, dari 10 tokoh yang dipilih responden. 

Baca Juga

Erick dinilai punya berbagai parameter yang menempatkannya sangat berpengaruh bagi masyarakat. Parameter itu terkait sejumlah program yang sukses digagas Erick bersama Kementerian BUMN, diantaranya program kredit usaha rakyat, program PNM Mekaar (Permodalan Nasional Madani Membina  Ekonomi Keluarga Sejahtera), hingga inisiasi mendorong ekonomi syariah. 

Peran sentral Erick dalam mendorong kredit untuk masyarakat kecil mendapat apresiasi anggota DPR, Andre Rosiade. Anggota komisi VI dari Fraksi Gerindra ini mengapresiasi program BRI yang sukses menyalurkan 32 juta kredit pada masyarakat kecil.

"Program KUR yang dilakukan oleh BRI berdampak positif pada pengurangan tingkat pengangguran dan peningkatan pemasukan pada sektor pendidikan dan kesehatan. Pada masa pandemi, KUR juga mendorong ketahanan pelaku UMKM, berdasarkan riset, pelaku UMKM penerima KUR masih mampu mencatatkan keuntungan di masa pandemi," ujar Andre, Ahad (18/9/2022).

KUR BRI ini tidak lepas dari tangan dingin Menteri BUMN Erick Thohir yang menggagas dibentuknya ekosistem ultramikro melalui pembentukan holding BUMN Ultramikro pada September 2021 lalu, dimana BRI berperan sebagai perusahaan induk.

Dengan pembentukan holding ini, kementerian BUMN berharap masyarakat luas dapat lebih mudah mendapat layanan keuangan, di samping itu diharapkan holding ultramikro dapat membangun ekonomi kerakyatan yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

Pengamat Komunikasi Fatimah Ibtisam menilai, gagasan Erick dalam mendorong sejumlah program yang berdampak bagi publik. "Secara mikro, Erick menggagas sejumlah kebijakan yang terasa dampaknya bagi korporasi BUMN, seperti pembenahan di Garuda dan Krakatau Steel. Secara makro banyak kebijakan Erick potensial berdampak luas bagi perekonomian nasional, diantaranya program PNM Mekaar dan subsidi BBM bagi nelayan," ujar Fatimah.

Pengamat lulusan Universitas Indonesia ini mencontohkan program PNM Mekaar dengan target 20 juta nasabah. Nasabah yang umumnya ibu-ibu itu mendapat modal sekaligus pelatihan yang mampu memutar roda perekonomian. "Jika program PNM Mekaar target 20 juta nasabah berjalan lancar, maka efeknya akan sangat besar sekali. Ibu-ibu dan UMKM yang memutar usaha mampu menciptakan lapangan kerja baru," ujar Fatimah.

Tak hanya PNM Mekaar, Erick juga mampu membuat kebijakan cepat dalam merespons subsidi tepat sasaran bagi nelayan. Erick menggagas kerja sama Pertamina dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam meluncurkan program subsidi BBM untuk koperasi nelayan (Solusi) di sejumlah wilayah pesisir, yang diluncurkan pekan lalu di Cilacap. Selain memastikan harga murah, kebijakan ini juga dinilai krusial dapat memastikan pasokan BBM mudah dijangkau di wilayah titik nelayan. 

Oleh karena itu dia menilai wajar apabila Erick mendapat predikat sebagai menteri paling berpengaruh. "Bisa jadi hal tersebut yang menjadi penilaian positif," ujar Fatimah.

Survei  dilakukan pada 30 Agustus sampai 12 September 2022 terhadap kelas menengah intelektual, terdiri dari para dosen/pakar, peneliti, anggota LSM/NGO dan aktivis/seniman di 34 provinsi. 

Sekitar 800 responden terlibat dalam survei yang mengukur pandangan kelas menengah intelektual atas kinerja 45 pimpinan lembaga negara dan para menteri  dalam Kabinet Indonesia Maju selama semester I Tahun 2022 itu. Lima hal yang diukur dalam survei tersebut adalah popularitas, pengaruh, kontroversial, keunikan, relevansi dan kontribusi pemikiran, dengan Margin Error 3,5 persen, dan tingkat kepercayaan sekitar 95 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement