Kamis 15 Sep 2022 16:48 WIB

Alhamdulillah, Sebagian Tabungan Samin yang Dimakan Rayap Bisa Kembali

BI bersedia mengganti Rp 20 juta uang Samin yang dimakan rayap.

Petugas Bank Indonesia Solo memeriksa uang rusak milik Samin akibat dimakan rayap di Kantor Bank Indonesia, Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/9/2022). Seorang warga Solo, Samin (53 tahun), yang bekerja sebagai penjaga sekolah mengalami kerugian sekitar 50 juta karena uang tabungan haji miliknya rusak dimakan rayap akibat menyimpan di celengan plastik rumah.
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Petugas Bank Indonesia Solo memeriksa uang rusak milik Samin akibat dimakan rayap di Kantor Bank Indonesia, Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/9/2022). Seorang warga Solo, Samin (53 tahun), yang bekerja sebagai penjaga sekolah mengalami kerugian sekitar 50 juta karena uang tabungan haji miliknya rusak dimakan rayap akibat menyimpan di celengan plastik rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Lida Puspaningtyas, C02

Kisah tentang Samin, penjaga sekolah dasar negeri di Solo, Jawa Tengah, menjadi viral. Tabungan naik haji Samin selama tahunan lenyap akibat dimakan rayap.

Baca Juga

Untungnya tidak semua uang Samin yang dimakan rayap harus direlakannya. Dari sekitar Rp 50 juta uang Samin (53 tahun) yang dimakan rayap, sebanyak Rp 20,2 juta berhasil diselamatkan dan diganti oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo

Nugroho Joko Prastowo selaku Kepala Kantor Perwakilan BI Solo menyatakan besaran uang tersebut merupakan jumlah total dari hasil identifikasi dan rekonstruksi sisa uang kertas yang rusak dimakan rayap. Ia mengatakan bahwa ini adalah sebuah pembelajaran bagi semua orang.

"Total yang sah untuk mendapat penggantian itu sebesar Rp 20,22 juta. Ini jumlah optimal yang dapat dibantu. Ini pelajaran bagi kita semua," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo, Kamis (15/9/2022).

Selanjutnya, Joko menjelaskan butuh waktu dua hari untuk petugas BI Solo untuk mengidentifikasi uang tersebut. Mulai dari Selasa (13/9/2022) kemarin, sisa lembaran yang berhasil diidentifikasi dan memenuhi syarat berjumlah Rp 9,91 juta.

Selanjutnya, Joko menjelaskan pada Rabu (14/9/2022) kemarin pihaknya mencoba merangkai atau merekonstruksi potongan-potongan yang tersebut. Hasilnya yang memenuhi syarat 2/3 dari luasan uang itu sebanyak Rp 10,31 juta.

"Alhamdulillah semalam itu bisa dapat Rp 10,31 juta. Total uang yang BI bisa berikan sebagai penggantian uang rusak kepada Pak Samin dan keluarga sebesar Rp 20,22 juta," katanya.

Berkaca dari kasus ini, Joko mengatakan bahwa ini jadi pembelajaran bagi semuanya agar lebih baik menyimpan uang di bank. Lebih banyak manfaatnya, lebih aman, bisa bertransaksi secara non tunai dan mendapat bunga atau bagi hasil.

"Boleh taruh di celengan, tapi setiap satu atau dua bulan sekali disetorkan (bank). Sehingga kalau ada kerusakan bisa segera teridentifikasi," jelasnya.

Selain itu, Joko keuntungan bagi setiap orang yang menabung di bank itu tidak hanya hasilnya berupa bunga atau bagi hasil tapi juga keamanannya. Transaksi juga bisa dipermudah seperti dengan teknologi QRIS.

"Kemudahan itu bertransaksi itulah yang menjadi keunggulan menabung di bank. Tapi jika ada yang mengeluh karena tidak mau kena biaya administrasi itu kita ada program yang tanpa biaya administrasi," terangnya.

Samin mengaku bersyukur sekali pada pihak BI yang sudah menanggapi keluhannya. Ia juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantunya.

"Bersyukur sekali dengan bantuan bapak-bapak di BI yang merangkai serpihan-serpihan uang saya. Alhamdulillah, sudah bisa maksimal dan bisa ditukar," imbuhnya.

Sedangkan uang yang tidak dimakan rayap sebesar Rp 49,8 Juta menurut Samin sudah dititipkan bank. Ke depan ia akan menggunakan keseluruhan uangnya sekitar Rp 70 juta untuk berangkat haji bersama istrinya.

"Di SD itu kan ada guru agama nanti saya belajar dulu tata cara naik haji dan proses mendaftarnya. Kalau uang yang selamat kemarin sudah saya suruh anak saya titipkan ke bank," terangnya.

Samin mengaku menyesal telah menyimpan di umplung atau celengan plastik karena bisa dimakan rayap. "Mari biasakan menabung di bank, jangan di umplung. Terus terang saya menyesal sekali nabung di umplung bukan di bank, karena selama 2,5 tahun nabung tapi dimakan rayap. Menabung di bank lebih aman dan simpel bertransaksi," katanya.

Samin mengaku mesti cita-citanya tidak bisa terwujud untuk memberangkatkan keluarganya ke Tanah Suci. Ia membulatkan tekadnya untuk mendaftarkan uang yang telah dikumpulkan tersebut untuk menunaikan ibadah haji.

"Insya Allah saya secepatnya akan mempersiapkan syarat-syaratnya (haji) yang ditentukan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI). Saya juga tidak akan menyimpan uang di rumah terlalu lama lagi," katanya.

Uang dalam celengan bukan hanya dikumpulkan Samin. Tapi juga berasal dari hasil kerja istrinya yang berjualan di kantin sekolah.

Sekretaris Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Dimas Yuliharto mengatakan, peristiwa dimakannya rayap uang Samin sejatinya dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar selalu menyimpan uangnya di bank. "Menyimpan uang di rumah sangat berisiko untuk rusak bahkan hilang, sudah saatnya masyarakat paham bahwa menabung di bank itu lebih aman karena dijamin oleh LPS,"  katanya dalam keterangan.

Ia menyampaikan, tabungan masyarakat di bank termasuk BPR dijamin oleh LPS maksimal Rp 2 miliar per nasabah per bank. Sehingga risiko kehilangan sangat kecil karena meskipun bank bangkrut atau ditutup, LPS akan menjamin tabungan tersebut.

Dimas juga mengimbau kepada masyarakat jika tabungannya ingin dijamin maka wajib untuk mematuhi syarat penjaminan LPS atau yang dikenal 3T. Yakni, Tercatat pada pembukuan Bank, Tingkat bunga simpanan yang diterima tidak melebihi tingkat bunga penjaminan LPS, Tidak menyebabkan bank menjadi gagal misalnya memiliki kredit macet.

photo
Samin (kiri) beserta istri Sri Kadarwati (kanan) menunjukkan uang baru tahun emisi 2022 usai menukarkan uang rusak miliknya yang dimakan rayap di kantor Perwakilan Bank Indonesia, Solo, Jawa Tengah, Kamis (15/9/2022). Bank Indonesia Solo mengganti uang rusak yang dimakan rayap milik Samin dengan uang baru emisi 2022 senilai Rp20.220.000 setelah diidentifikasi memenuhi persyaratan penukaran uang rusak seperti tanda keaslian uang kertas masih dapat dikenali dan fisik uang kertas masih ada dua pertiga dari ukuran aslinya. - (ANTARA/Mohammad Ayudha)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement